PUTRAINDONEWS.COM
JAKARTA | Perkiraan BMKG untuk beberapa wilayah di Indonesia akan berpotensi banjir akibat intensitas hujan yang lebat. Diperkirakan wilayah Jabodetabek dan sekitarnya serta wilayah lainnya akan mengalami hujan lebat dan berpotensi banjir pada 12-18 Januari 2020. Lalu pertanyaannya adalah, seberapa siapkah kamu dengan adanya bencana alam atau potensi banjir?
Apa yang harus dilakukan masyarakat saat adanya potensi bencana alam:
1. Rencana Antisipasi Bencana Catat Nomer Telepon Penting dan bentuk WA grup warga.
2. Siapkan perbekalan untuk 3 hari (Tas Siaga Bencana).
3. Amankan Dokumen Penting dan Barang Berharga.
4. Bentuk Komunitas Tangguh Bencana untuk Kerja Bakti, Tentukan Jalur Evakuasi, Tentukan titik pengungsian, dan Siskamling.
5. Laporkan ke Kelurahan/Kecamatan/BPBD jika ada kerusakan atau tanggul bocor.
Lalu apa yang harus dilakukan pemerintah daerah/BPBD. Sesuai arahan Mendagri Nomor: 360/14278/SJ tanggal 30 Desember 2019 hal Antisipasi Menghadapi Gerakan Tanah/Tanah Longsor dan Banjir serta adanya informasi terkini dari BMKG terkait Waspada Potensi Cuaca Ekstrem,kepada seluruh Gubernur di Indonesia:
1. Membentuk posko kesiapsiagaan pemerintah daerah dan melakukan pemantauan peringatan dini dari BMKG, BNPB dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi untuk mengetahui perkembangan situasi terkini;
2. Menyiagakan seluruh aparatur pemerintah daerah dan mengkoordinasikan dengan TNl, Polri, instansi vertikal di daerah dan relawan siaga bencana serta unsur masyarakat lainnya;
3. Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam rangka siaga banjir/longsor dan risiko akibat bencana lainnya;
4. Mengalokasikan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) yang cukup dan siap digunakan setiap saat dalam keadaan darurat bencana;
5. Menyebarluaskan informasi protensi bencana kepada masyarakat setempat melalui berbagai saluran informasi seluas-luasnya;
6. Mengkoordinasikan proses kesiapsiagaan, penyelamatan dan evakuasi apabila terjadi kondisi darurat serta mengaktifkan rencana kontinjensi yang disusun jika terjadi tanggap darurat;
7. Sesuai dengan Pasal 91 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, agar Gubernur melakukan pembinaan dan pengawasan kepada kabupaten/kota di wilayahnya terhadap pelaksanaan penanggulangan bencana serta melaporkan hasilnya kepada Menteri Dalam Negri cq. Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan.
Berdasarkan Peta Prakiraan Berbasis Dampak Hujan Lebat di Indonesia berlaku 12 Januari 2020 pukul 07.00 wib s/d 13 Januari 2019 pukul 07.00.
Potensi wilayah terdapat banjir :
1. Sumatera Barat (waspada)
2. Jambi dan Bengkulu (Waspada)
2. Sumatera Selatan (waspada)
3. Banten (waspada)
4. Jawa Timur (waspada)
5. *Sulawesi Selatan (siaga)*
6. Sulawesi Tengah (Waspada)
7. Maluku(waspada)
8. Papua Barat dan Papua(waspada)
Potensi ketinggian gelombang laut di wilayah Indonesia hingga mencapai lebih dari 2.5 meter dapat terjadi di beberapa wilayah perairan sebagai berikut untuk sepekan kedepan:
– Perairan selatan Jawa Tengah hingga P.Sumba
– Laut Sawu
– Perairan selatan P.Sawu – P.Rote
– Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTT
– Laut Natuna Utara
Sementara itu untuk wilayah JABODETABEK kondisi cuacanya secara umum adalah :
Tgl 12 – 14 Januari 2020
Kondisi hujan berada pada kisaran intensitas ringan terutama di wilayah Bogor, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan Tangerang terutama pada siang dan malam hari.
Tgl 15 – 18 Januari 2020
Diidentifikasi terjadi peningkatan potensi hujan di periode ini dengan variasi intensitas hujan ringan hingga lebat terutama pada dini hari menjelang pagi, terutama di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Tangerang, dan sebagian Bogor. Kondisi hujan signifikan dapat terjadi kembali pada sore menjelang malam dan dini hari.
Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin. Selain itu, kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diimbau agar selalu waspada.