Putraindonews.com – Yogyakarta – Sekretaris Daerah (Sekda) Daerah Istimewa Yogyakarta Beny Suharsono berharap masyarakat tidak melakukan aksi boron komoditas pokok atau “panic buying” atau menjelang libur akhir tahun.
“Jangan sampai terjadi ‘panic buying’, ramai-ramai kemudian kita borong. Hal itu akan mempengaruhi tingkat inflasi,” kata Beny Suharsono, di Yogyakarta, Kamis (14/12/23).
Beny menuturkan kategori aman dan sangat aman itu apabila konsumsinya sesuai dengan kebutuhan, bukan sesuai dengan keinginan.
“Saya sampaikan bahwa pasokan untuk komoditas pangan DIY menjelang hari besar keagamaan nasional natal dan sampai tahun baru dalam kondisi tidak hanya aman, tapi sangat aman,” kata dia.
Beny menuturkan memang terjadi perbedaan harga pada beberapa komoditas pangan pokok antara kabupaten dan kota se-DIY, namun perbedaan harga tersebut tidak begitu ekstrem atau tajam.
“Kemudian terjadi sedikit (kenaikan) volume permintaan, namun (pasokan) masih stabil pada tataran di distributor. Jadi antara distributor dan supplier itu (pasokan) masih terjaga. Sehingga berikutnya, yang kita lakukan adalah komunikasi koordinasi lintas wilayah untuk menjaga pasokan,” ujar Beny.
Terkait komoditas cabai, disebutkan Beny, harga komoditas tersebut masih relatif tinggi apabila dibandingkan dengan harga komoditas pangan pokok lain yang relatif terkendali.
Selain dikarenakan musim kemarau panjang pada tahun ini, dia menilai kebiasaan pola tanam komoditas cabai yang dilakukan secara serentak membuat DIY kesulitan menyediakan pasokan komoditas itu secara berkelanjutan, sehingga kurangnya pasokan komoditas cabai membuat harga komoditas tersebut menjadi relatif cukup tinggi.
“Kebiasaan kita menanamnya bareng-bareng sehingga panen itu bersama-sama, raya. Jadi suplai yang diciptakan itu tidak bisa terbendung oleh kita,” kata Beny.
Sebagai upaya untuk menjaga pasokan komoditas cabai, Beny mengatakan bahwa di Kabupaten Sleman, Bank Indonesia (BI) telah menggulirkan program lelang cabai.
“Sekali lagi jangan sampai terjadi ‘panic buying’, borong ramai-ramai. Karena stoknya tersedia dan itu aman. Itu nanti terjaga oleh kita dibantu oleh Bulog, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Kemudian distribusi di lapangan dibantu oleh Dinas Perhubungan,” kata Beny. Red/ST