Putraindonews.com. (Pangkalan Baru),Bangka Tengah – Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dr Yan Megawandi Msi mengajak seluruh stakehoders baik dari pemerintah maupun swasta, khususnya stakehoders bidang ekonomi untuk turut serta membantu membenahi persoalan inflasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Pangkalpinang dan Tanjungpandan masuk rangking lima besar inflasi dan terkadang juga masuk lima besar deflasi tertinggi, Ini persoalan yang harus kita benahi dan kami pemerintah daerah mengajak seluruh stakehoder di bidang ekonomi untuk membantu ini,” kata Sekda pada acara Temu Responden dan Stakeholders Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (3/11/2016) di Hotel Novotel Pangkalpinang.
Hal itu menurut Sekda perlu dilakukan agar kondisi perekomian Bangka Belitung dapat diprediksi kedepanya sehingga akan berdampak pada kestabilan investasi, dunia usaha untuk mengembangkan bisnisnya kedepan.
“Untuk saat ini ada dua persoalan inflasi di Provinsi Kepuauan Bangka Belitung, dimana yang pertama masih tingginya inflasi dan yang ke dua adalah Inflasi fluktuatif yang sering berubah ubah, “ jelasnya.
Persoalan inflasi itu dicontohkan Sekda Yan Megawandi dengan kejadian inflasi di Tanjungpandan pada tahun 2014 tercatat sebagai infasi tertingi di Indonesia dengan akan 13,14 persen namun di tahun 2015 angka tersebut berhasil ditekan.
“Yang kedua di bulan Oktober terjadi deflasi namun kita tetap waspada bisa jadi di bulan selanjutnya terjadi inflasi,” ungkapnya.
Sementara itu Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bangka Belitung Edhi Rahmanto Hidayat mengatakan Bank Indonesia yang berkedudukan di Pangkalpinang dalam melihat perkembangan perekonomian di Bangka Belitung pihaknya melakukan survei terhadap konsumen, pelaku usaha dan pemantauan harga harian atas komoditi utama.
Survei yang pertama dijelaskan Edhi mengenai konsumen dengan tujuan mengetahui pendapat masyarakat terhadap inflasi saat ini dan kedepannya, dalam survei ini BI menggandeng UBB dalam pelaksanaanya.
“Survei yang kami lakukan merupakan bahan dalam perumusan kebijakan yang akan kami sampaikan ke kantor pusat BI,” katanya.
Survey yang ke dua Lanjut Edhi dilakukan kepada pelaku dunia usaha yang sifatnya triwulanan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi dunia usaha saat ini sehingga didapatkan informasi yang bisa dimanfaatkan untuk melihat pertumbuhan perekonomian.
“Survei yang ke tiga berupa pemantauan harga harian, memantau pergerakan harga komoditi utama, rutin setiap hari untuk analisa inflasi ke depannya,” pungkasnya.
Diakhir sambutanya Edhi meminta kepada peserta, untuk benar benar mengikuti dan memahami serta menuangkan ide-ide segar yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan perekonomian Bangka Belitung yang semakin baik.
Acara yang dimotori oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Babel ini mengusung tema “Raih Kebebasan Financial Masa Depan Melalui Investasi Sejak Dini” diikuti peserta dari para pelaku usaha, perbankan, instansi pemerintah, akademisi dan mahasiswa yang ada di Babel dengan mengundang konsultan perencana keuangan yang terkenal di Indonesia yaitu Safir Senduk sebagai pembicara. (mislam/humasprobabel&Sinyu Pengkal)