Sektor Keuangan Indonesia Perlu Strategi Responsif terhadap Tantangan

Putraindonews.com – Jakarta | Direktur Utama Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Heru Kristiyana menyebut bahwa sektor keuangan di Indonesia perlu mengadopsi strategi yang responsif dan adaptif dalam menghadapi berbagai tantangan.

Menurut dia, fleksibilitas dalam mengembangkan strategi bisnis, mendiversifikasi risiko, dan berinvestasi pada teknologi menjadi kunci agar industri keuangan Indonesia tetap relevan di tengah tantangan dinamika global.

“Perubahan dan ketidakpastian itu harus kita antisipasi dan kita bisa berubah. Kita harus bisa antisipasi, kalau perlu ya kita banting setir mengubah bisnis kita,” kata Heru dalam seminar Indonesia Financial Sector Outlook 2024 secara virtual di Jakarta, Jumat (24/11/23).

BACA JUGA :   Solar Sudsidi Langka, Menteri ESDM Tinjau SPBU Bengkulu 'Didampingi Gubernur Rohidin dan Forkopimda'

Heru menjelaskan, dunia tengah dihadapkan pada suatu ketidakpastian perekonomian, yang utamanya disebabkan oleh faktor geopolitik di Eropa Timur dan Timur Tengah yang sedang memanas.

Selain itu, tingginya suku bunga Bank Sentral AS atau The Fed dalam waktu yang cukup lama (higher for longer) juga mempunyai dampak risiko terhadap sektor keuangan, khususnya di Indonesia.

Menurutnya, keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan di level 6 persen dapat mempengaruhi likuiditas pasar dalam jangka waktu tertentu. Hal itu kemungkinan dapat mempengaruhi kinerja industri asuransi.

“Kalau negara emerging pernah mencapai 6,8 persen pertumbuhan ekonominya, di tahun 2024 IMF memproyeksikan hanya 4 persen. Dan kemudian di ekonomi dunia yang pernah mencapai 6,3 persen di puncaknya, IMF memproyeksikan hanya menjadi 2,9 persen. Dan juga di negara advanced economy itu hanya 1,4 persen,” ujar Heru.

BACA JUGA :   Anggota DPR-RI Komisi X Kawal Langsung Penyaluran Dana PIP di Kabupaten Sumba Barat

Tantangan lain yang perlu diwaspadai yakni perkembangan teknologi yang menyebabkan jangkauan layanan keuangan menjadi semakin luas, mengubah preferensi konsumen serta meningkatkan efisiensi dan daya saing pelaku industri perasuransian.

Perkembangan teknologi yang pesat dalam lanskap industri keuangan memacu para pelaku industri untuk terus berinovasi dan mengembangkan kualitas sumber daya manusianya (SDM) di bidang teknologi. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!