Setelah Hampir 4 Dekade, Bea Cukai Akhirnya Kembali Dipimpin Militer

Putraindonews.com, Jakarta – Sejarah memang benar terulang. Setelah 37 tahun atau hampir genap empat dekade, Direktur Jenderal (Dirjen) Bea Cukai kini kembali dijabat kalangan militer.

Hal itu terealisasi setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik Djaka Budi Utama sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Bea Cukai. Djaka sendiri termasuk militer pertama yang memangku jabatan tersebut setelah 37 tahun.

Sejak instansi Bea Cukai lahir di Indonesia pada 1946, puluhan orang sudah menjabat sebagai Dirjen Bea Cukai.

Dikutip dari Media Keuangan, pimpinan pertama Bea dan Cukai di Indonesia adalah Mr. Raden Abdoerachim Kartadjoemena. Dia ditunjuk sebagai pimpinanBea dan Cukai oleh Menteri Muda Keuangan Sjafruddin Prawiranegara.

BACA JUGA :   Inovasi PUSAKA SD Inpres Cilallang Merupakan Upaya Pemertahanan Aksara dan Bahasa Daerah

Kartadjoemena yang saat itu masih berusia 31 tahun ditunjuk sebagai kepala Pejabatan Bea dan Cukai. Dia diangkat pada 1 Oktober 1946. Tanggal ini kemudian diperingati sebagai hari kelahiran Bea dan Cukai Republik Indonesia.

Meski salah satu tugas Bea dan Cukai adalah Pengawasan Lalu Lintas Barang, hanya dua kali pimpinan mereka dipangku anggota militer.

Militer pertama yang memangku pimpinan Bea dan Cukai adlaah wahono pada 1981-1983 atau 42 tahun lalu.

Wahono pernah menjabat sejumlah posisi strategis di TNI dulu ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). Di antaranya adalah menjadi Panglima Kodam Brawijaya (Jawa Timur) dan Panglima Kostrad (Pangkostrad.periode 1969 hingga 1970.

BACA JUGA :   3 Warga Meninggal Dunia Imbas Longsor dan Lahar Dingin di Wilayah Gunung Semeru

Dia tidak aktif lagi sebagai anggota ABRI atau menjadi purnawirawan sejak 1978. Artinya, dia menjabat menjadi dirjen Bea Cukai setelah tidak aktif di TNI.

Militer kedua yang memimpin Bea dan Cukai adalah Brigjen Drs. Hardjono (1986-1988) atau 37 tahun lalu.

Ditunjuknya Hardjono dimaksudkan untuk menegakkan pengawasan dan beragam penyelewengan yang sebelumnya rawan dengan instansi tersebut. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!