SMA Negeri 1 Boyolangu Bangun Budaya Positif untuk Cegah Bullying

Putraindonews, Tulungagung – SMA Negeri 1 Boyolangu terus berupaya menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman dan bebas dari bullying.

Hal itu disampaikan Kepala Sekolah SMAN 1 Boyolangu, Subagas, Spd, sekolah telah mengadopsi kurikulum Merdeka dengan Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang bertujuan untuk mengamati dan menyelesaikan permasalahan di sekitar melalui lima aspek utama: potensi diri, pemberdayaan diri, peningkatan diri, pemahaman diri, dan peran sosial.

Ditambahkannya, budaya positif di sekolah antara lain diterapkan dengan membiasakan kepala sekolah dan guru-guru untuk saling sapa, menciptakan kedekatan dengan siswa, berdoa sebelum dan sesudah proses pembelajaran, meningkatkan solidaritas dan rasa kekeluargaan, serta bersikap sopan dan meminta izin pada guru bila akan masuk atau keluar kelas.

“Sikap jujur diharapkan dapat diterapkan siswa dalam kehidupan sehari-hari, sementara diskusi menjadi wadah pengembangan diri dan penghargaan terhadap perbedaan pendapat,” kata Bagas.

Bagas mengungkapkan, untuk membangun itu semua, sekolah telah menjalin kerjasama dengan BNN (Badan Narkotika Nasional) Tulungagung dan POLRES Tulungagung khususnya Unit Satuan PPA untuk menumbuhkan budaya positif.

BACA JUGA :   Persiapan PSBB Bandung Raya Sudah 100 Persen

Ditempat terpisah saat dikonfirmasi tentang mencegah bullying di sekolah, Ketua MKKS SMAN Kabupaten Tulungagung, Agus Sugiarto, S.Pd, mengemukakan beberapa saran dan langkah-langkah untuk mencegah bullying di sekolah:
1. Memotivasi siswa untuk menjaga kebersamaan dengan cara saling menghargai.
2. Menumbuhkan rasa empati pada sesama.
3. Meningkatkan dan menumbuhkan prestasi sesuai dengan minat dan bakatnya.
4. Menjalin pertemanan dengan cara mengikuti beberapa kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.

Teori dan Solusi

Teori yang relevan dalam mencegah bullying di sekolah antara lain adalah teori sistem ekologi Bronfenbrenner yang menyatakan bahwa interaksi antara siswa, keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat berpengaruh terhadap perilaku siswa. Sementara itu, teori perilaku sosial dari Bandura menekankan pentingnya pembelajaran sosial melalui observasi dan peniruan.

BACA JUGA :   DIDUGA KONTEN PENISTAAN AGAMA, Bareskrim Polri Tangkap YouTuber Muhammad Kece di Bali

Solusi atau Jalan keluarnya sekolah melakukan:
1. Sosialisasi dan Edukasi
Mengadakan workshop dan seminar untuk siswa, guru, dan orang tua tentang bahaya bullying dan cara mengatasinya.
2. Pembentukan Tim Anti-Bullying Melibatkan siswa dalam tim anti-bullying untuk memberikan mereka peran aktif dalam mencegah dan menangani kasus bullying.
3. Pendidikan Karakter
Mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam kurikulum untuk menanamkan nilai-nilai positif seperti empati, toleransi, dan rasa hormat.
4. Pengawasan dan Penegakan Aturan Memastikan adanya pengawasan ketat di lingkungan sekolah dan menerapkan sanksi tegas bagi pelaku bullying.
5. Dukungan Psikologis
Menyediakan layanan konseling bagi korban bullying untuk membantu mereka pulih dari trauma dan membangun kembali rasa percaya diri.

Dengan penerapan budaya positif dan langkah-langkah preventif ini, diharapkan SMA Negeri 1 Boyolangu dapat menjadi lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi seluruh siswa. Red/Gris

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!