***
Putraindonews.com – Jakarta | Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan seluruh jajarannya untuk mengawal dan mengamankan aksi demonstrasi mahasiswa yang bakal digelar Senin (11/4/2022), secara humanis.
Selain itu juga Sikap tauladan yang di tunjukan Kapolri adalah seorang komandan yang tidak hanya duduk di belakang meja dengan memberikan perintah namun beliau turun langsung di lapangan untuk melakukan tugasnya dalam memperhatikan poin-poin yang disampaikan juga memberikan rasa aman bagi mahasiswa aksi
“Kapolri memberikan dan menjamin setiap warga negara untuk untuk menyampaikan aspirasinya atau memberikan ruang demokrasi. Oleh karena itu, pendekatan humanis harus terus dilaksanakan dalam mengawal aksi demonstrasi.”
Oleh karenanya, Polri sebagai garda di depan harus dapat menghargai hak warga, masyarakat untuk menyuarakan pendapatnya terhadap permasalahan yang sedang dihadapinya melalui standar operasional prosedur (SOP) pengamanan yang baku.
Sehingga, tindakan represif saat situasi di lapangan memanas harus dihindari dengan tetap mengedepankan pasukan dalmas.
Ketua Umum Dedi Siregar mengatakan saat ini Kapolri memiliki komitmen dalam rangka menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM) dan nilai-nilai demokrasi di Indonesia seperti tertuang dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, khususnya poin soal kebebasan berpendapat dan berekspresi.
Menurutnya, kebebasan berpendapat dan berekspresi merupakan bagian dari hak asasi manusia sehingga diberikan perlindungan secara universal oleh polri, dan sosok Kapolri saat ini di nilai berhasil dalam menjalankan tugasnya sebagai pengayom sekalgus pelindung masyarakat.
Oleh karena itulah maka kami mendukung tugas aparat kepolisian yang akan menjalankan tugasnya dalam memberikan jaminan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Sebab itu, humanis harus terus dilaksanakan. Apalagi, karena saat ini bulan Ramadhan, kesucian dan kekhusyukan bagi umat muslim yang sedang menjalani puasa tetap harus kita perhatikan,”
Kapolri juga mengimbau, agar pihak kepolisian maupun peserta aksi bersama-sama dapat mengantisipasi adanya penumpang gelap atau oknum yang berusaha menunggangi demonstrasi tersebut.
Ia menilai, dengan adanya antisipasi penumpang gelap dari pihak kepolisian dan peserta aksi, maka aspirasi yang disampaikan bisa berjalan dan tersalurkan dengan baik tanpa adanya penyimpangan dari tujuan semulanya. Red/Ben
***