PUTRAINDONEWS.COM
TANGSEL – BANTEN | Bangkit, Tumbuh dan Maju UMKM Kota Tangerang Selatan dimasa pandemi COVID-19 saat ini merupakan tantangan bagi semua pihak untuk lebih fokus dan selektif dalam memilih serta memilah segmen baik untuk produk yang akan dibuat maupun pasar yang akan dituju.
Atas kondisi tersebut, Dinas UMKM Kota Tangerang Selatan menggelar Focus Group Discision pada hari kamis 17 Juni 2021 kemarin bersama perwakilan komunitas UKM sebanyak 30 Orang, ujar Kabid data inovasi dan teknologi Tangsel Angga Kurniawan, S.Kom
Maka untuk dapat menyamakan pandangan sekaligus bisa mendapatkan masukan yang baik terkait produk-produk unggulan, panitia FGD menghadirkan dua narasumber yang cukup kompeten dibidang UKM yakni Jaka Badranaya dan Sigit sulistianto, terangnya.
Dalam paparannya, Jaka Badrayana menuturkan bahwa dalam menentukan produk yang akan dibuat tentunya kita juga harus dapat melihat ketersediaan bahan baku berdasarkan geografis wilayah, agar kiranya produk yang akan dibuat bisa mendapat bahan baku secara kesinambungan dengan memanfaatkan potensi wilayah, ungkap Jaka.
Adapun, dalam memilah segmen pasar tentunya unsur demografis menjadi salah satu indikator yang harus dicermati oleh para produsen UKM, selain itu ada tren dan prilaku konsumen yang juga harus mendapat atensi.
Namun demikian, hal yang paling harus dicermati adalah pangsa pasar (jenis konsumen yang seperti apa) yang akan dibidik ? Dan tentunya juga harus diselaraskan dengan produk yang akan ditawarkan, sehingga begitu dikenalkan dan ditawarkan akan lebih mudah untuk diterima pasar.
Jadi intinya, selain mengenal karakter dari produk yang akan dibuat dan ditawarkan, juga diperlukan orientasi pasar untuk mendapatkan segmen yang jelas dalam keberlangsungannya, papar Jaka.
Senada dengan narsum pertama, Sigit sulistianto coba mengungkap sisi budaya sebagai salah satu faktor pendekatan segmen produk yang akan dibuat.
Sebagaimana diketahui, kegiatan UKM merupakan satu kegiatan usaha yang melibatkan masyarakat sekitar, hal ini tentu berpengaruh kepada kompetensi (keterampilan/kemampuan tanaga kerja) yang ada, jelasnya.
Maka untuk itu, pemilihan segmen produk berdasarkan budaya selain turut melestarikan juga memberikan kemudahan dalam dalam pengerjaannya dikarenakan sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari pada masyarakat sekitar.
Sigit juga menyinggung prihal tren pasar (kebutuhan pasar berdasarkan situasi) yang harus mendapat perhatian para pelaku UKM agar dapat memanfaatkan situasi pasar menjadi sebuah peluang baru.
Dirinya juga memberikan gambaran sebagai contoh terkait setuasi pandemi saat ini, dimana pasar cenderung memiliki kebutuhan produk yang memberikan manfaat bagi kesehatan.
Tentunya, dengan model packaging serta pemasaran yang kekinian akan menambah daya tarik dari produk yang berciri khas Kota Tangerang Selatan, tutupnya. (Adv)