BPBD Berikan Ilmu Kebencanaan Pada Pelajar

PUTRAINDOnews.com

TANGERANG SELATAN  – BANTEN | 31 Oktober 2018. Seringnya terjadi bencana gempa bumi membuat kekhawatiran, salah satunya teman-teman Pramuka SMAN 11 Kota Tangsel, menimba ilmu tentang kebencanaan. Sedikitnya ada 150 siswa mendapatkan ilmu langsung dari Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel.

Salah satu dari TRC BPBD Kota Tangsel, Dodi Haryanto menyampaikan menjadi pengalaman bersama dengan siswa-siswi SMAN 11 di mana mereka sudah melek dengan bencana. Tentu hal ini berkaitan dengan musibah dari tahun ketahun sehingga menjadikan harus memperoleh ilmu tentang bencana.

“Dalam hal ini kami dari BPBD memberikan informasi terkait kesiapsiagaan menghadapi gempa bumi serta berbagi penanganan terkait salah satu utusan Tangsel sebagai relawan di Palu seminggu sebelumnya,” kata Dodi.

BACA JUGA :   Harmoni Korsik Ajenrem 143/HO Iringi Upacara HUT ke 76 RI Di Wilayah Sultra

Ia menyampaikan materi di antaranya pengenalan apa itu gempa bumi, kesiapsiaagaan sebelum terjadi gempa bumi, yang harus dilakukan pada saat terjadi gempa, apa yang harus dilaukakan setelah gempa berakhir. Itulah secara garis besar poin-poin yang disampaikan kepada para siswa.

“Adik-adik saat gempa bumi terjadi posisi kita ada di dalam gedung, upayakan mencari tempat yang paling aman yaitu di bawah meja. Supaya tidak tertimpa reruntuhan atap atau dinding. Jangan terburu-buru keluar, karena saat gempa biasanya akan terjadi susulan. Jika dirasa sudah aman, upayakan mencari jalan keluar dengan menutup bagian kepala agar aman lalu mencari tempat terbuka,” pesan Dodi.

BACA JUGA :   Pemkot Jakut Siap Sukseskan JFFF 2019

Ketua Pramuka SMAN 11 Kota Tangsel Diffa Putri Yoslizha menceritakan awalnya dirinya mendapatkan tugas Bahasa Inggis, menjadi menjadi reporter menggunakan bahasa Inggris. Lalu ia mendapatnya contoh berita tentang megathrust. Setelah dicari tahu berita tersebut lebih dalam, ternyata BMKG memprediksi akan ada gempa megathrust  di DKI Jakarta berkekuatan 8,7 skala richter.

Sudah banyak berita tentang akan meledaknya anak krakatau dan akan terjadinya tsunami Ancol. Jadi saya berpikir bahwa seharusnya masyarakat Indonesia harus diberikan simulasi tentang penanggulangan bencana alam, agar kita tau apa yang harus kita lakukan jika bencana terjadi di lingkungan kita,” tuturnya. (**).

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!