PUTRAINDOnews.com
DENPASAR – BALI | Jumat 26 Oktober 2018. Seorang oknum satuan Sabhara Polresta Denpasar, Bripka Made Darma diduga telah bertindak diskriminatif dalam menegakkan aturan, khususnya dalam penerapan pemakaian helm bagi pengendara sepeda motor. Ini terjadi dan dialami seorang warga bernama, Jeffry di Polresta Denpasar, Jumat, 26 Oktober 2018 pagi.
Peristiwa ini berawal ketika Jeffry hendak mengantarkan istrinya ke Polresta guna mengurus pembuatan SIM C bagi Lina. Dengan mengendarai sepeda motor, pasangan suami-istri ini datang ke Polresta. Namun mereka hanya memakai satu helm saja, yakni Lina. Ini dilakukan dengan pertimbangan rumah tinggal mereka dekat ke Polresta Denpasar.
Namun sampai di depan pintu masuk penjagaan Polresta Denpasar, Jeffry ditegur Made Darma karena tidak memakai helm. Kepada Made Darma. Jeffry mengakui kesalahannya karena tidak sepenuhnya mematuhi aturan pemakaian helm dengan pertimbangan rumah tinggalnya berdekatan dengan Polresta Denpasar. Atas dasar itu Jeffry meminta maaf kepada Made Darma agar bisa diberikan ‘kelonggaran’ atau dimaklumi.
Namun salah petugas itu bersikeras meminta Jeffry kembali ke rumah guna mengambil helm. Akhirnya Jeffry pulang ke rumah, tapi dia balik lagi ke Polresta Denpasar dengan mengendarai mobil.
Sesampai di Polresta Denpasar, Jeffry melihat banyak pengendara sepeda motor tidak mengenakan helm masuk ke Polresta Denpasar tanpa ditegur Made Darma. Hal ini kemudian dipertanyakan Jeffry kepada Made Darma karena menilai ada diskriminasi.
“Sewaktu saya pertanyakan, petugas itu (Made Darma) mengaku tidak melihatnya. Ini sangat aneh tapi nyata, banyak pengendara motor lalu lalang masuk area kantor dan asrama Polrestabes Denpasar tanpa menggunakan helm, tapi hanya beberapa pengendara saja yang ditindak petugas kepolisian, jadi terkesan tebang pilih, dalam penegakkan aturan,” ujar Jeffry.
Menurutnya, penegakkan aturan itu berlaku untuk semuanya tanpa terkecuali. Namun yang terjadi justru sebaliknya, banyak kendaraan roda dua yang memasuki wilayah Polresta pengendaranya tampak tidak mengenakan peralatan mengemudi secara lengkap, terutama pengendara motor yang berboncengan.
“Karena tidak pakai helm, kami ditegur oleh petugas yang berjaga di jalan itu, kemudian saya kembali ke rumah untuk ambil helm karena rumah dekat sini (Polrestabes), namun peringatan itu hanya ditujukan kepada saya, sedangkan pengunjung lain yang melanggar bebas lewat,” ungkap Jeffry.
“Meskipun ada petugas berjaga di jalur itu, namun hanya beberapa yang ditegur,” lanjutnya.
Hal yang miris juga ditunjukkan oleh petugas berpangkat Brigadir Kepala (Bripka) itu, saat ditanya mengapa tidak semua ditegur? dengan nada santai beralasan tidak melihat pelanggar yang lain. “Kami enggak lihat,” ujar Bripka Made Darma.
Dengan kejadian itu, Jeffry berharap agar peraturan mengenakan helem bagi kendaraan roda saat memasuki Polresta Denpasar, diberlakukan secara adil untuk semua pengendara tanpa kecuali. (**)