PUTRAINDONEWS.COM
PANGKALPINANG – BABEL | Sabtu 13 April 2019. Ketua DPD Golkar Bangka Belitung, mengatakan jika Partai Golkar berperan aktif meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilih mereka dalam kegiatan pemilu pada tanggal 17 April 2019 mendatang.
Hendra mengatakan jika pemilih yang menurutnya masih apatis dan beresiko tidak akan menggunakan hak pilihnya, satu di antaranya pemilih pemula dari kalangan milenial.
Hal ini dikarenakan kebanyakan kaum milenial, hal ini din karenakan kebanyakan kaum melenial memiliki gaya hidup yang konsumtif, sehingga jarang sekali pemilih menilai yang murni memilih dikarenakan kepedulian mereka akan pemilu.
‘’kecuali kalau misalkan mereka yang kuliah ,kuliahnya pun mungkin dijurusan hukum atau politik, yang mungkin memiliki animo yang besar untuk menggunakan hak pilihnya ,’’ujar hendra, kamis (13/4) saat ditemui diruang kerjannya.
jadi upaya pendekatan yang dilakukan oleh partai golkar melalui pendekatan kultural atau pendekatan melalui keseharian pergaulan kaum melenial. Hendra mencontohkan jika jika bisa melakukan pendekatan lewat music, bagi yang hobi bermotor juga kegiatan bermotor .
‘’dan alhamdullillah dengan pendekatan seperti itu cukup efektif. di dapil saya mengharapkan para pemilih melinial,’’ ucap Hendra.
Saat ditanyai tentang usaha perpol untuk menekan money politic atau lebih akrabnya dikenal dengan ’serangan fajar’, Hendra mengatakan hal tersebut biasanya dilakukan saat kampanye tradisional.
“jadi walaupun orangnya bodoh, dan tidak memiliki attitude bepolitik, selama mereka punya banyak uang mereka bisa menjadi wakil rakyat .â€turutnya.
Untungnya masyarakat sekarang sudah pintar sehingga masyarakat sekarang sudah mampu memilih mana saja caleg yang baik dan berkualitas, karena walupun di desa dengan menggunakan gadget untuk mencari informasi tentang caleg taersebut. dan Hendra pun mengatakan bahwa dirinya sudah mewanti –wanti tidak ikut terlibat dalam serangan fajar, kerena pengawasan lebih dekat dan hukumannya lebih berat.
Ia pun ngimbau kepada pemilih untuk memilih caleg dengan cerdas, dan hati nurani sehingga akan lahirnya wakil rakyat yang cerdas secara emosional, memiliki visi politik yang baik dan memiliki akhlak yang baik.
( Rikky – Babel )
