Kemah Bakti di Muntea Camping Ground, Founder K-Apel ; Inilah Pemuda Pancasila Bantaeng

***

Putraindonews.com – Sulsel | Founder Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) Rahman Rumaday, S.I.Pem “memantik persoalan” dalam materinya pada pelatihan Kemah Bakti Pemuda Pancasila Kabupaten Bantaeng di Muntea Camping Ground Desa Bonto Lojong Kecamatan Uluere Bantaeng pada Minggu 21 Agustus 2022.

Tema materi masalah sosial yang diangkat oleh Maman, sapaan akrab Rahman Rumaday ternyata mampu memantik pembahasan oleh para peserta.

Menurutnya, tema sosial yang diangkat adalah pengaruh orang tua terhadap kenakalan remaja atau anak dan juga materi tentang kepekaan pemuda pancasila terhadap kondisi sosial yang hampir setiap saat terjadi disekitar kita.

BACA JUGA :   Kadivmin Jusman, Peran Penting Protokoler Sebagai Ujung Tombak Keberhasilan Acara

“Tadi saya memberikan pertanyaan kepada para peserta, yang saya sampaikan bahwa siapa yang paling berpengaruh terhadap kenakalan seorang anak, serta tindakan apa yang dapat dilakukan ketika terjadi bencana sosial yang menimpa masyarakat dan jawaban mereka bermacam-macam sesuai dengan pendapat mereka,” ucapnya.

“Sempat terjadi adu argumentasi antara mereka yang menghidupkan suasana diskusi. Dan nilai yang ingin kami capai dari materi yang kami sampaikan adalah bagaimana mereka berani mengajukan argumen atau pendapat mereka. Selain itu bertujuan memantik kepekaan dan kepedulian para peserta terkait isu-isu sosial,” tambahnya.

BACA JUGA :   Gubernur Rohidin Resmi Dilantik sebagai Ketua Umum DPD AH IPB Bengkulu

“Jadi kami tidak mencari yang mana benar atau salah dari argumen mereka, karena kami hanya memancing kepekaan mereka. Dan Alhamdulillah Pemuda Pancasila Kabupaten Bantaeng dapat menangkap itu,” lanjutnya membahas.

“Ternyata dari pelatihan pada Kemah Bakti Pemuda Pancasila itu, utamanya terkait materi kepedulian sosial yang saya bawakan, saya berkesimpulan bahwa para anggota Pemuda Pancasila Kabupaten Bantaeng sangat peka terhadap masalah-masalah sosial atau dalam bahasa daerahnya disebut Social Sensitivy is very good,” pungkas lelaki asal Maluku yang telah menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk pemberdayaan masyarakat ini. Red/HS

***

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!