PUTRAINDONEWS.COM
Manggarai – NTT |Â Bupati Manggarai, Herybertus G. L. Nabit membuka secara resmi pelatihan petani milenial dalam rangka pengembangan kapasitas kelembagaan petani di kecamatan dan desa, Kamis (21/10) lalu di Aula Agromina Wisata Dalo, Kecamatan Ruteng.
Pada kesempatan itu Bupati Heri menegaskan, pelatihan bagi petani millenial merupakan sebuah program di era kepemimpinannya bersama Wabup Heribertus Ngabut, untuk membicarakan bagaimana tentang bagaimana pertanian Manggarai masa depan.
Lebih daridari itu, kata Bupati Hery-sapaan akrab Herybertus G.L Nabit- program pelatihan bagi petani milenial juga sedang berbicara tentang masa depan anak muda Manggarai.
“Kita sedang bicara tentang bagaimana pertanian Manggarai pada masa depan, lebih dari itu lagi kita sedang bicara tentang masa depan anak-anak muda Manggarai,†tutur Bupati Hery.
“Kita mulai dengan wirausaha tani, bisnis Pertanian. Tidak hanya sekedar menjadi petani namun juga menjadi pebisnis (melalui sektor pertanian),†lanjutnya.
Program Petani Milenial merupakan salah satu program yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Manggarai dalam rangka akselerasi regenerasi petani melalui pengembangan berbagai aktivitas usaha tani pada bidang tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan.
Kebutuhan akan regenerasi petani, imbuhnya, menjadi salah satu fokus penting yang sedang diupayakan oleh pemerintah. “Hingga saat ini, generasi tua masih mendominasi sektor pertanian. Oleh karena itu, dorongan terhadap kaum muda untuk terlibat aktif di sektor pertanian perlu ditingkatkan,†ujarnya.
Menurut Bupati Hery, seiring dengan perkembangan teknologi di masa sekarang ini akan memberikan dampak dan manfaat yang besar bagi para petani terlebih petani milenial. Ia berharap agar para petani milenial yang dilatih akan mampu mendorong peningkatan kesejahteraan baik untuk petani itu sendiri maupun untuk masyarakat luas.
“Harapannya adalah adalah produktivitas meningkat, produksi meningkat,†tegasnya.
Sementara Sekertaris Daerah Kabupaten Manggarai, Fansi Jahang saat membuka Pelatihan Petani Milenial gelombang kedua di aula SVD Sengari, Kecamatan Reok, Sabtu (23/10) mengatakan, program petani milenial merupakan upaya untuk mengubah mindset kaum muda Manggarai terhadap usaha di bidang pertanian.
“Di sektor pertanian, Pemkab Manggarai berkomitmen untuk mengembangkan pertanian yang dilaksanakan oleh orang-orang muda atau milenial. Program petani milenial bertujuannya dapat meningkatkan daya tarik anak muda dan merubah mindset anak muda milenial bahwa bertani dapat meningkatkan taraf hidup serta yang paling penting dapat menciptakan lapangan pekerjaan,†ungkap Sekda Fansi Jahang.
Menurut Fansi, negara Indonesia hingga saat ini masih menyandang status sebagai negara agraris sehingga sektor pertanian menjadi sangat strategis. “Namun ironisnya, petani sekarang masih didominasi oleh petani yang berusia lanjut dan belum diminati oleh kaum muda,†katanya.
Dia tambahkan, sekarang ini negara membutuhkan orang-orang muda untuk bekerja di semua sektor pekerjaan seiring dengan berkembangnya teknologi.
Dirinya menegaskan, mengingat perkembangan teknologi sekarang yang berkembang pesat, Pemkab Manggarai hendak mendorong kaum muda untuk tidak ragu menentukan pilihan bekerja bertani secara profesional sebagai lapangan pekerjaan.
Seperti yang diberitakan, pelatihan Petani Milenial menyasar 33 kelompok tani milenial yang tersebar di 12 kecamatan.
Pelatihan dibagi dalam dua gelombang yakni gelombang pertama pada tanggal 21-22 Oktober 2021 untuk kecamatan Satarmese, Satarmese Barat, Satarmese Utara, Langke Rembong, Ruteng, dan Lelak dengan pusat pelatihan bertempat di Agrowisata Dalo.
Untuk gelombang kedua dilaksanakan tanggal 23-24 Oktober 2021 bagi wilayah kecamatan Rahong Utara, Wae Ri’i, Cibal Barat, Cibal, Reok, dan Reok Barat, dengan pusat pelatihan bertempat di Aula SVD Sengari Reo.
Total peserta yang mengikuti pelatihan sebanyak 156 orang terdiri dari 131 anggota kelompok petani milenial dan 25 orang petugas pendamping. Para peserta akan dibekali dengan pelatihan seputar teknologi budidaya pertanian modern, teknologi pemasaran hasil pertanian modern, mekanisme pertanian modern, sistem pengairan pertanian modern, KUR Mikro, manajemen organisasi kelompok tani, perkembangan hortikultura di Kabupaten Manggarai, dan succes story (kisah sukses salah satu petani milenial). Red/Ben