JAKARTA – PUTRAINDONEWS.COM | Guna meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap tradisi sulam dan bordir di Indonesia, Unit Pengelola Museum Seni dan Himpunan Wastraprema menyelenggarakan Pameran bertajuk “Pesona Wastra Sulam dan Bordir Indonesia†di Museum Tekstil Jakarta, Rabu – Jumat, 19 sampai 28 Juli 2019 mendatang.
Kepala Unit Pengelolal Museum seni Esti Utami menyatakan kegiatan ini didedikasikan untuk memperingati hari jadi ke 43 Museum Tekstil dan Himpunan Wastraprema serta menyemarakkan HUT Jakarta yang ke-492.
“Pameran yang rencana akan diresmikan Ibu Erni Guntarti Tjahjo Kumolo selaku Ketua Harian Dekranas ini menyajikan 142 item wastra atau kain tradisional yang dibuat dengan teknik sulam atau bordir dari berbagai daerah Indonesia, koleksi Museum Tekstil, para kolektor serta hasil karya perancang wastra yang divisualisasikan dengan menarik,†jelas Esti Selasa (18/6)
Kegiatan ini, sebutnya merupakan salah satu wujud realisasi fungsi Museum Tekstil sebagai jendela budaya tekstil, sebagaimana dicita-citakan oleh para pendiri Museum Tekstil pada tahun 1976 lalu.
Dia menambahkan berbagai kegiatan kegiatan edukatif yang dapat diikuti oleh masyarakat luas diantaranya, Demo Sulam Kapalo Samek dari Koto Gadang, Sulam Karawo dari Gorontalo, demo bordir Kudus serta bazaar produk sulam dan bordir Workshop membuat sulam bagi pelajar dan komunitas serta Workshop membuat sulam bagi pelajar berkebutuhan khusus.
“Juga digelar Bincang Wastra bertema “ Pengembangan Sulam Indoensia dengan pembicara, Sahid Singgih (Perancang Wastra), Agus Lahinta (Rumah Karawo), Fashion Show serta Bincang Wastra bertema “Tradisi Dan Perkembangan Sulam Dan Bordir Indonesia†dengan pembicara, Pinta Ilham (Himpunan Wastraprema), Emilia Hinta (Ibukita Gallery), Decy Widhiyanti (Febrin House) serta M. Fadloli (Bordir Kudus),†jelasnya.
Dia berharap kegiatan ini memperkenalkan kekayaan kain tradisional sulam dan bordir dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk potensi sulam dan bordir di wilayah DKI Jakarta, meningkatkan apresiasi
komunitas pecinta wastra serta masyarakat Jakarta terhadap produk sulam dan bordir khususnya para pelaku industri kreatif di bidangfashion/aksesoris berbasis kain tradisional.
“Dan makin meningkatkan peran Museum Tekstil sebagai platform bagi masyarakat untuk turut andil dalam pelestarian dan pengembangan kain tradisional Indonesia,†harapnya. (**)