PUTRAINDONEWS.COM
TANGSEL – BANTEN | Siswi kakak-beradik ini tak bisa mengikuti ujian di Sekolah Taruna Mandiri, Jalan Parakan, Benda Baru, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Sejak hari Senin 2 Desember 2019, keduanya di “rumahkan” pihak sekolah.
Kedua siswi itu masing-masing berinisial AN yang kini duduk di bangku kelas 8 (2 SMP) Taruna Mandiri. Sedang kakaknya berinisial AF, merupakan siswi Taruna Mandiri kelas 9 (3 SMP). Pihak orang tua merasa tak mampu membayar tunggakan uang sekolah yang total mencapai belasan juta rupiah.
“Sudah dari kemarin hari Senin, jadi dua-duanya nggak ikut ujian. Saya sebagai orang tua sangat sedih, padahal saya tetap tanggung jawab akan melunasi, yang penting anak saya ikut ujian dulu, tapi tetap nggak bisa dari sekolah,” ungkap FW, ibu dari kedua siswi itu kepada wartawan, Kamis (5/12/2019).
Dibeberkan FW, dia telah mencoba mendatangi sekolah beberapa hari sebelum pelaksanaan ujian. Bahkan untuk menunjukkan tanggung jawab akan melunasi, FW dan suaminya menjaminkan surat tanah kepada pihak sekolah.
“Saya datang ke sekolah, saya coba mencari kebijaksanaan supaya kedua anak saya diperbolehkan ikut ujian. Saya bawa surat tanah, sebagai jaminan saja. Tapi pihak sekolah tetap nggak mau, dan meminta agar anak saya dirumah dulu, sampai bisa melunasi tunggakan,” jelasnya.
Mirisnya, AN dan AF merupakan siswi berprestasi di sekolah. Keduanya kerap menjadi juara kelas. Sederet piagam dan penghargaan disabetnya karena memiliki kemampuan nilai terbaik. Dikhawatirkan, pasca di “rumahkan” oleh pihak sekolah mentalitas dan psikologi keduanya terganggu.
“Anak saya juara dua-duanya, ranking terus. Sekarang anak saya terpilih mewakili sekolah untuk kejuaraan cerdas cermat. Fotonya juga dipajang di mading sekolah, karena raihan prestasinya. Nggak tahu bagaimana perasaan mereka dengan kondisi ini, pasti terganggu lah, minder juga dengan teman-temannya,” tuturnya.
Sementara, pihak sekolah Taruna Mandiri membantah adanya 2 siswi yang dilarang mengikuti ujian sekolah. Namun saat dibeberkan kesaksian dan keterangan yang dihimpun dari orang tua siswi, pihak sekolah keras bersikukuh dengan hanya menjawab singkat.
“Tidak ada pak,” kata Siti Fariha, Kepala Sekolah SMP Taruna Mandiri dikonfirmasi terpisah.”Akew”