***
Putraindonews.com – Bandung – Menanggapi permasalahan terkait Anggaran Westafel yang dianggap Mewah Di Sekolah-Sekolah dari anggota Dewan Fraksi PSI, Yoel Yosaphat.
Hal ini menjadi masukan yang tentunya untuk dievaluasi. Terlebih baru wacana yang baru diajukan dan direkomendasikan pada pihak terkait seperti halnnya DPRD Kota Bandung untuk diuji dan dipertimbangkan.
Kabar mengenai Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung berencana menganggarkan anggaran hingga Rp 1miliar lebih untuk belanja sekitar 600 unit wastafel.
Kabid Pendidikan SMP Disdik Kota Bandung Dani Nurrahman membenarkan rencana pembelian ratusan wastafel dengan anggaran lebih dari Rp 1miliar itu.
Namun Dani menilai, anggaran itu terbilang wajar karena untuk memenuhi sebagian kebutuhan wastafel di sekolah-sekolah yang ada di kota Bandung.
“Betul di kita memang ada pengadaan wastafel sejumlah senilai itu. Nilai itu sebetulnya relatif kecil dibandingkan dengan kebutuhan yang ada,” jelas Dani di Ruang Kerjanya Kantor Disdik Bandung, Kamis, 16/6/22 usai membaca postingan dibeberapa media online.
Lanjut Dani menjelaskan, pengadaan wastafel ini adalah salah satu bagian dari penerapan protokol kesehatan.
Pasalnya, sekolah yang akan menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) wajib menerapkan protokol kesehatan atas instruksi Kementerian Pendidikan. Walau Covid sudah mereda namun pencegahan untuk anak didik adalah keharusan.
“Wastafelnya juga menjadi prasyarat terpenuhinya sekolah dibuka untuk tatap muka dan cuma sebagian kecil untuk kebutuhan pelaksanaan prokes, sebagaimana prasyarat dari ketentuan prokes sekolah dapat dilaksanakan PTM, ” tuturnya.
Lebih rinci Dani menjelaskan, wastafel ini nantinya akan disebar di 274 SD di Kota Bandung.
Jika dibandingkan dengan kebutuhan, Dani sebut sebetulnya 600 wastafel ini masih kurang.
“Idealnya saya rasa satu ruang kelas seharusnya tersedia satu wastafel,” ujarnya.
Tak hanya untuk kelas, wastafel ini juga akan dipasang di beberapa tempat lain seperti UKS dan lainnya.
Untuk pembagian wastafel ini nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sekolah.
Sehingga bisa jadi jumlah wastafel satusekolah dengan sekolah lainnya berbeda.
“Jadi pembagiannya nanti kalau jadi dilakukan, antara satu sekolah dengansekolah lain jumlahnya berbeda,” sebutnya.
Dani pastikan hal ini masih dalam tahap wacana sehingga belum pasti dilakukan dan akan disesuaikan dengan kondisi terkini.
“Ini kan baru rencana dan belum tentu dilaksanakan, tergantung situasi terakhir,” pungkasnya. Red/Iwn
***