***
Putraindonews.com – NTT | Perkembangan era digital saat ini berpeluang untuk digunakan sarana penyebaran berita bohong atau Hoax sehingga diharapkan masyarakat khususnya kaum milenial bijak dalam menggunakan sosial media guna meminimalisir penyebaran berita Hoax dalam rangka terwujud ruang digital yang sehat dan berkeadilan demikian disampaikan Kadis Kominfo Kota Denpasar Dr.IB Alit Adhi Merta SSTP, M.Si kepada awak media diruang kerjanya pada Senin,03/10/22.
“Disinformasi sangat massif diharapkan masyarakat mampu melakukan filterisasi sehingga tidak mudah terprovokasi oleh beragam informasi,”ujarnya.
Alit Adhi Merta meminta masyarakat tangkal dan Perangi berita hoax yang mendiskreditkan kebijakan pemerintah dalam upaya antisipasi ancaman cyber dalam upaya tercipta situasi yang aman dan kondusif dalam rangka mendukung dan mensukseskan KTT G20 di Bali.
“Mari kita sama-sama perangi berita hoax dalam rangka menyukseskan pelaksanaan KTT G20 di Provinsi Bali,”tutupnya.
Sekadar informasi G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU) akan digelar bulan depan dan Bali akan menjadi salah satu tempat pertemuan tersebut.
G20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
Dalam rangkaian agenda G20 ini ada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)/Summit. Merupakan klimaks dari proses pertemuan G20, yaitu rapat tingkat kepala negara/pemerintahan Lalu Ministerial & Deputies Meetings/Pertemuan Tingkat Menteri dan Deputi Diadakan di masing-masing area fokus utama forum.
Pada Finance Track, Ministerial Meetings dihadiri oleh menteri keuangan dan gubernur bank sentral, yang disebut Finance Ministers and Central Bank Governors Meetings (FMCBG). Sementara pertemuan para deputi disebut Finance and Central Bank Deputies Meetings (FCBD).
Selanjutnya ada Kelompok Kerja/Working Groups yang beranggotakan para ahli dari negara G20, Working Groups menangani isu-isu spesifik yang terkait dengan agenda G20 yang lebih luas, yang kemudian dimasukkan ke dalam segmen kementerian dan akhirnya KTT. Red/HS
***