Sukseskan Koperasi Desa Merah Putih, Pemprov Banten Salurkan Rp100 Juta per Desa

Putraindonews.com, Banten – Gubernur Banten Andra Soni menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dalam mendukung program Koperasi Desa Merah Putih.

Dalam rapat koordinasi di Desa Kertasana, Pandeglang, diumumkan bahwa setiap desa di Banten akan menerima bantuan keuangan Rp100 juta, salah satunya untuk mempercepat pembentukan koperasi desa tersebut.

Dukungan Penuh Pemprov Banten untuk Koperasi Desa Merah Putih

Gubernur Banten, Andra Soni menyatakan bahwa Banten memiliki 1.552 desa dan kelurahan yang tersebar di 155 kecamatan, dengan 80 persen wilayahnya berupa daerah perdesaan.

Oleh karena itu, program ini dinilai strategis untuk memajukan ekonomi desa.

“Kami sangat mendukung Asta Cita keenam Presiden Prabowo dalam membangun desa. Dengan semangat kolaborasi, kami yakin program ini akan sukses,” ujarnya, Kamis (8/5/2025).

BACA JUGA :   Antisipasi Arus Mudik Lebaran 2023, Polri Akan Terapkan Sistem One Way

Selain untuk pembentukan koperasi, bantuan Rp100 juta per desa juga dialokasikan untuk beasiswa tiga anak kurang mampu yang berpotensi menjadi sarjana penggerak desa.

“Mereka diharapkan mengambil jurusan seperti bisnis digital, pertanian, atau kelautan untuk kemudian mengembangkan desanya,” terangnya.

Target Pemprov Banten: Desa Mandiri dan Ekonomi Tumbuh

Andra Soni optimistis bahwa dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan daerah, Koperasi Desa Merah Putih akan mempercepat kemandirian desa.

“Tujuannya jelas: Banten maju, Indonesia maju, menuju Indonesia Emas 2045,” ungkapnya.

Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan perekonomian desa, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kesenjangan sosial di Provinsi Banten.

BACA JUGA :   Presedium Pembentukan Bangka Utara Satukan Tekad

Koperasi Desa Merah Putih: Solusi Ekonomi Desa dan Pengurangan Rantai Pasok

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa Koperasi Desa Merah Putih merupakan ekosistem ekonomi desa yang bertujuan memangkas rantai pasok panjang dan mengurangi peran tengkulak.

“Desa harus makmur, sehat, dan cerdas. Tidak mungkin Indonesia maju jika desanya tertinggal,” tegasnya.

“Koperasi ini harus sukses, tidak boleh ada kompromi,” tutupnya.

Program ini juga sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang ingin menjadikan koperasi sebagai soko guru ekonomi rakyat. Red/TK

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!