Putraindonews.com – Sebanyak 209 warga Sumatera Utara (Sumut) akan meramaikan aksi damai bela Islam jilid III yang akan digelar di silang Monas, hari ini (2/12/2016) atau yang dikenal dengan aksi 212.
Kasubbid Humas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan, Kamis (1/12/2016), mengatakan massa yang akan hadir ke Jakarta berasal dari berbagai daerah.
“Berdasarkan data, ada 209 warga Sumut yang akan berangkat ke Jakarta untuk melakukan aksi damai,” kata Nainggolan.
Menurut mantan Kapolres Nias Selatan (Nisel) ini, warga yang akan berangkat berasal dari, Kota Tebingtinggi sebanyak 18 orang, Deliserdang 44 orang, Belawan 45 orang, Tanjungbalai 15 orang dan Padangsidempuan 15 orang.
Warga Langkat pun tidak ketinggalan untuk menyuarakan aksi mereka. Untuk warga Langkat tercatat ada 9 orang yang memilih berorasi di ibukota, Kota Pematangsiantar 4 orang.
Asahan 4 orang, Medan 4 orang, Labuhanbatu 40 orang, Tapanuli Selatan (Tapsel) 5 dan terakhir dari Simalungun sebanyak 1 orang.
Selain berangkat ke Jakarta, masyarakat dan organisasi Islam di 8 daerah akan melakukan istiqosah atau doa bersama di daerahnya masing-masing.
Doa bersama dilakukan sebagai bentuk aksi bela Islam jilid III terhadap dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
MP Nainggolan mengatakan, ke-8 daerah tersebut yakni kota Tebingtinggi, Medan, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan (Labusel), Langkat, Binjai, Asahan dan Madina.
Di Kota Tebingtinggi, Nainggolan mengatakan aksi akan dilakukan oleh Gerakan Anti Penistaan Agama Islam NKRI (GAPAI NKRI). GAPAI akan melakukan longmarch dari Masjid Raya Tebingtinggi ke Bundaran Simpang Empat.
“Tiba di simpang bundaran Simpang Empat, massa akan melakukan orasi,” katanya.
Selepas orasi, massa selannutnya akan melakukan sholat Ashar dan tausyiah di lapangan Sei Mersing Tebing Tinggi. “Estimasi massa sebanyak 400 orang,” katanya.
Sedangkan untuk Medan, doa bersama akan dilakukan di masjid Agung mulai pukul 10.00 wib dan dilanjutkan dengan doa bersama hingga pukul 15.00 wib.
“Massa diperkirakan sebanyak 1.000 orang,” katanya.
Sebelumya Kapolda Sumut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan ormas islam telah membuat pertemuan dan menghasilkan empat kesepakatan yakni, pertama dengan adanya kesepakatan antara Polri dengan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI), maka untuk menjaga situasi yang aman dan kondusif maka diumbau agar umat muslim dapat menyampaikan aspirasinya di wilayah sumut.
Kedua, sebagai bentuk dukungan dan aksi solidaritas aksi bela islam, maka di wilayah Sumut akan dilaksanakan doa bersama untuk keselamatan negara dan bangsa Indonesia.
Sikap ketiga, yakni dia bersama yang akan dilakukan hari ini (2/12/2016), pukul 09.00 wib, akan diiisi dengan tausyiah, dzikir dan doa serta dilanjutkan dengan shalat jumat yang diikuti oleh alim ulama, para santri serta anggota TNI dan polisi.
Sikap terakhir yang dihasilkan yakni dengan adanya maklumat bersama untuk mengutarakan pendapat di depan umum dengan santun dan tertib, maka diharapkan seluruh komponen masyarakat, tokoh agama, adat, pemuda dapat memahami dan melaksanakan maklumat.
RT