Putraindonews.com, Blitar – “Unisba Menyala,” diungkapkan oleh Syaukhul Muhibbin,S.H.I selaku Wali Kota Blitar saat menghadiri acara kegiatan pembukaan peserta Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) oleh mahasiswa Unisba tahun 2025 sebanyak 718 mahasiswa yang berlangsung di Aula terbuka Universitas Islam Balitar ( Unisba ), pada Sabtu siang (12/07/25). Ditekankan oleh Wali Kota Blitar Mahasiswa merupakan ujung tombak generari muda yang kongkrit sebagai calon pemimpin dan agen perubahan.
“Kahdiran mahasiswa di tengah – tengah masyarakat, mahasiwa harus mampu menunjukan sebagai kader calon pemimpin masa depan harus mampu menunjukan sikap dan prilaku dan budi pekerti yang luhur,” tutur Syauqul Muhibbin.
Orang nomor satu di kota Blitar yang akrab disapa Mas Ibbin ini, dihapan 718 mahasiswa dan para undangan juga menekankan, bahwa Kuliah Kerja Nyata, adalah sebagai soko guru, pondasi yang kuat dan utama didalam mengimplemenastikan program kuliah kerja nyata.
“Kuliah Kerja Nyata harus dimaknai sebagai bentuk pengabdian yang tulus, KKN hendaknya bukan hanya sekadar formalitas akademik atau pelengkap kurikulum. KKN adalah manifestasi nyata dari salah satu pilar utama Tri Dharma perguruan tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat,”pesanya.
Dia juga menyampaikan bahwa Kuliah Kerja Nyata adalah moment yang sangat krusial di mana ilmu pengetahuan yang didapatkan para mahasiswa selama di kampus, berhadapan langsung dengan tantangan dan kebutuhan masyarakat, sehingga peran mahasiwa sangatlah penting dalam mengontrol arah kebijakan pembangunan oleh pemerintah.
“Maka dari itu pengabdian yang ideal haruslah berlandaskan pemahaman yang mendalam. oleh karena itu, dua dharma lainnya, pendidikan dan pengajaran serta penelitian dan pengembangan, menjadi fondasi tak terpisahkan,” tutur Ibbin.
Selama di bangku kuliah para mahasiswa telah digembleng dan mendapatka bekal ilmu pengetahuan sehingga para mahasiswa dapat mengimplentasikan kerangka berpikir, sementara penelitian mengasah kemampuan mahasiswa dalam menganalisis masalah, mencari data, dan merumuskan solusi dengan berbasis bukti.
“Saya berharap KKN menjadi jembatan antara teori dan praktik, KKN justru menjadi laboratorium sesungguhnya bagi mahasiswa untuk menguji dan menerapkan teori-teori yang telah dipelajari. KKN adalah kesempatan emas untuk membumikan konsep-konsep abstrak, melihat dampaknya secara langsung, serta memahami bahwa kompleksitas persoalan di lapangan seringkali jauh melampaui apa yang tertulis dalam buku tulis,”tandasnya.
Lanjut Ibbin juga menekankan KKN adalah wujud pembelajaran dua arah, dimana para mahasiswa dapat saling memberi dan juga menerima, KKN tidak dipandang hanya sebagai program bantuan kepada masyarakat semata. namun sebagai seorang intelektual muda, saudara-saudara bukan hanya dituntut untuk memberikan bantuan, melainkan untuk merumuskan solusi yang berkelanjutan.
Mas Ibin juga menghimbau pada mahasiswa untuk berpikir kritis, menganalisis akar masalah, dan merancang program yang memiliki efek transformasi jangka panjang untuk daerah yang nantinya akan dibantu, itulah esensi pengabdian yang sesungguhnya.
“lakukan observasi, wawancara, dan pengumpulan data primer yang valid untuk memahami kebutuhan riil masyarakat. dengan pendekatan ilmiah, setiap program yang saudara-saudara laksanakan akan lebih tepat sasaran, efektif, dan efisien, pentingnya kolaborasi dan sinergi,”tuturnya.
Masih Mas Ibin, dampingi dan libatkan masyarakat secara aktif dalam setiap program. berdialoglah dengan para tokoh masyarakat, perangkat desa/kelurahan, pelaku umkm. serta KKN adalah upaya kolektif, dan keberhasilannya sangat ditentukan oleh kemampuan mahasiswa untuk membangun jejaring dan kerja sama yang erat dengan seluruh elemen di lapangan.
“Tinggalkan jejak positif yang berkelanjutan, artinya, program saudara-saudara harus mampu memberdayakan masyarakat, bukan hanya memberikan dependensi. ajarkan keterampilan, fasilitasi akses, dan dorong kemandirian agar masyarakat dapat melanjutkan estafet pembangunan setelah saudara-saudara kembali ke kampus,”pungkasnya. (Adv)