Wakil keluarga korban tenggelamnnya kapal Multy Prima 01 di perairan Bali-Sumbawa saat beraudiensi dengan Wakil Bupati Flores Timur Agustinus P. Boli, SH, Kamis (6/12). Opin Bahy (kanan, baju merah). Foto: BNN/Emnir.
PUTRAINDONEWS.COM
LARANTUKA – NTT |Â Kamis 6 Desember 2018. Pemerintah Kabupaten Flores Timur, NTT bersama keluarga korban tenggelamnya Kapal Multy Prima 01 yang belum ditemukan (asal Flotim ) akan melaporkan Toni Sunur, pemilik kapal tersebut ke Polda Jawa Timur apabila yang bersangkutan tetap saja memperlihatkan sikap apatisnya terhadap usaha pencarian para korban.
Ketegasan sikap tersebut lahir dalam pertemuan bersama antara ke-5 keluarga korban yang belum ditemukan itu dengan Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli, SH di ruang kerjanya, Kamis, 6 Desember 2018 .
Sebagaimana yang disaksikan BaliNewsNetwork.com, dalam pertemuan tersebut, wakil keluarga Syamsul Syahdan (38), Tarsisius Dosi Atulolong (35), Sutrisno (57), Sonny Kansil (41), Philipus Kopong (43) langsung meluapkan rasa kesal mereka atas sikap apatis yang diperlihatkan Tony Sunur terhadap usaha pencarian anggota keluarga mereka itu.
“Ini berurusan dengan nyawa manusia, kok dia (Toni Sunur) sama sekali tidak menaruh perhatian dalam usaha menemukan anggota keluarga kami. Kondisi kapal sama sekali dia tidak hiraukan, padahalnya telah disampaikan crew kapal bahwa kapal arus masuk dok. Sudah dua tahun berjalan, kapal itu tidak dok. Tidak ada rasa tanggungjwab sama sekali.
Sikapnya itu pun membuat berang tim SAR gabungan pencarian 6 ABK yang belum ditemukan ini. Bahkan hingga dia menyurati SAR Mataram untuk menambah masa pencarian (sesuai kesepakatan bersama dengan keluarga korban di Surabaya pasca penghentian pencarian oleh SAR Mataram: 10 hari ) pun dia mendapat hardikan dari pimpinan SAR. Kalau pemilik kapalnya seperti itu, kepada siapa lagi kami harus mengadu? Kami sangat berharap kepada Pemkab Flotim, melalui Bapak Wakil Bupati untuk bisa membantu berkoordinasi dengan pihak mana saja untuk mencari dan menemukan anggota keluarga kami yang belum ditemukan ini,†pinta Opin Bahi mewakili keluarga korban, penuh harap.
Wakil Bupati Flotim Agustinus Payong Boli usai mendengar penuturan maksud wakil keluarga korban tersebut, sembari meriwayatkan komunikasi dan koordinasi yang dibangunnya bersama tim SAR Mataram dan Pemda Mataram usai mendapat kabar tenggelamnya kapal Multy Prima 01 tersebut, bahkan langsung menelpon Toni Sunur. Berkali-kali Wabup Agus Boli menelepon, Toni Sunur tidak meresponnya.
“Pemkab Flotim sangat menaruh perhatian penuh dalam usaha pencarian korban tenggelamnya kapal Multy Prima 01, tempat ke-5 warga Flotim bekerja yang kini belum ditemukan itu. Apapun urusannya, memang si pemilik kapal tersebut harus bertanggungjawab. Oleh karena itu Pemkab Flotim mendesak si pemilik kapal itu untuk segera melakukan pencarian hingga menemukan korban yang belum ditemukan itu.
Kalau tim SAR sudah mengumumkan penghentian pencarian, seharusnya Toni Sunur harus bisa berkoordinasi dengan pihak lain untuk tetap melakukan pencarian itu. Tidak bisa tidak! Sikap apatisnya ini, kita akan berkoordinasi dengan Polda Jatim dan melaporkan secara pidana perbuatannya ini,†tegas Wabup Agus Boli dengan berjanji tetap membangun komunikasi dengan jejaringannya di Mataram.
Kepada keluarga korban, Wabup Agus Payong Boli berharap untuk tetap berkordinasi dan tekun dalam doa, minta perlindungan dan petunjuk dari Tuhan agar ke-5 ABK asal Flotim itu bisa ditemukan.
Seperti diberitakan sebelumnya, KM Multy Prima yang sedang dalam perjalanan dari Surabaya ke Waingapu, Sumba Timur, NTT, tenggelam di perairan Selat Bali tepatnya di Pulau Kapoposan Bali pada Kamis, 22 Nopember 2018 karena dihantam gelombang setinggi 2 meter. Kapal dengan 14 ABK itu membawa bahan bangunan ke Waingapu. Pada saat kejadian, 7 orang ABK berhasil diselematkan oleh KM Cahaya Abdi 201.
Lima hari kemudian, seorang ABK lagi ditemukan dalam keadan selamat. Sisahnya 6 orang ABK dinyatakan hilang. Lima di antaranya berasal dari Flores Timur. Pemilik kapal ini adalah Tony Sunur berasal dari Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur. (Emnir).