Putraindonews.com, Sulsel – “Saya beri jempol.” Kalimat singkat tapi penuh makna ini, dua hingga tiga kali disampaikan oleh Dion Ingot Marudut, SKM, dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Dion merupakan Tim Verifikasi Lapangan Adiwiyata Mandiri KLHK. Dia berkunjung bersama Oktafin Pali, ST, M.Pd dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulawesi Selatan, dan Fitriana Nur, SP, M.Si dari DLH Kota Makassar, ke SD Negeri Rappocini, di Jalan Cilallang Jaya, pekan lalu.
Pada pengujung Agustus hingga awal September 2024, sejumlah Sekolah Dasar di Kota Makassar, mendapat kunjungan Tim Verlap Adiwiyata Mandiri. Selain SD Negeri Rappocini, juga ada SD Negeri Borong dan SD Inpres Unggulan BTN Pemda, dan beberapa sekolah lainnya. Verlap dilakukan oleh tim berbeda dan dalam kesempatan berbeda pula.
Ketika berada di SD Negeri Rappocini, Dion mengucapkan terima kasih karena warga sekolah sudah menjaga lingkungan. Juga sudah bertanggung jawab secara bersama-sama untuk menjaga lingkungan hidup.
Dion menambahkan, bukan air mata yang hendak kita tinggalkan kepada anak cucu tapi mata air. Katanya, kita butuh pahlawan-pahlawan lingkungan hidup yang akan membentuk karakter dan budaya lingkungan bagi anak-anak.
Adiwiyata Mandiri ini harus jadi motivasi untuk terus menjaga lingkungan yang berkelanjutan. Di hadapan kepala sekolah, guru-guru, dan tamu, Dion memberi jempol kepada SD Negeri Rappocini.
Hadir pada kesempatan itu kepala sekolah dari sekolah imbas, perwakilan Dinas Pendidikan Kota Makassar, dan pegiat Sekolah Ramah Anak, Rusdin Tompo.
Kepala UPT SPF SD Negeri Rappocini, Juli Astutik, S.Pd, M.Pd, di depan Tim Verlap Adiwiyata Mandiri, memaparkan berbagai aktivitas dan capaian sekolahnya. Inovasi juga dilakukan sebagai terobosan dan solusi atas masalah yang ada di sekolah. Inovasi-inovasi itu punya irisan kegiatan dan mendukung program Adiwiyata sekolah.
Adapun inovasi-inovasi yang dilakukan SD Negeri Rappocini, Markisa-Ta (mariki sedekah sampah ta), Halte Literasi, S3 (seribuku seribumu seribu kita semua) dan Gesit-Ta (gerak cepat selalu inovatif sekolah kita). Juli Astutik mengakui peran orangtua sangat penting dalam berbagai program sekolah, termasuk Adiwiyata.
Pendekatan yang dilakukan guna membangun kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan, antara lain melalui kegiatan peringatan hari-hari besar terkait lingkungan hidup, outing class yang dilakukan setiap semester, serta kegiatan kalender lingkungan setiap tahun, antara lain berupa menanam pohon.
Pada kesempatan itu Juli Astutik juga memperlihatkan minuman herbal teh daun kelor, dan teh bunga telang. Pembelajaran terkait hal ini diintegrasikan dengan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) tema gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, dan kewirausahaan.
Mengakhiri pemaparannya di hadapan Tim Verlap Adiwiyata Mandiri KLHK, Bu Juli, begitu ia akrab disapa, berpesan agar jangan lelah untuk selalu berinovasi dan berkarya. Moderator dan MC acara ini adalah Dian Ekawati, S.Pd, M.Pd, salah seorang guru SD Negeri Rappocini.
Setelah itu, tim dari KLHK dan DLH meninjau ke ruang-ruang kelas dan lingkungan sekolah untuk melihat penerapan Adiwiyata. Tim juga disuguhi tarian tradisional yang penarinya mengenakan baju bodo terbuat dari bahan daur ulang. Red/HS