Putraindonews.com – Jakarta | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) rencana akan melakukan pelatihan di beberapa tempat, di antaranya di Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, Denpasar, Mataram, Kupang, dan Balikpapan.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, lewat upaya itu diharapkan dapat meningkatkan kapasitas konversi menjadi hampir satu juta unit per tahun.
Menurutnya, terdapat sederet manfaat pelaksanaan konversi sepeda motor konvensional berbahan bakar minyak menjadi sepeda motor listrik.
Dikatakan, pelaksanaan konversi sepeda motor merupakan salah satu bentuk pelaksanaan amanat Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2020.
“Pelaksanaan konversi sepeda motor ini juga bertujuan untuk mendukung perkembangan ekosistem KBLBB atau kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk mengurangi impor BBM serta mendukung penurunan emisi gas rumah kaca termasuk tentunya emisi suara kendaraan,” katanya, Rabu (5/4).
Ia mengatakan latar belakang program tersebut merupakan komitmen pemerintah untuk menurunkan 31,8 persen emisi gas rumah kaca pada 2030 mendatang, mengurangi impor BBM, dan kompensasi oleh pemerintah serta penghematan biaya bahan bakar bagi masyarakat.
“Pemerintah berharap manfaat dari program konversi ini dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat seperti untuk pemilik sepeda motor ini dengan perhitungan harga Pertalite bulan lalu menjadi Rp27,7 juta per tahun. Kemudian, dari sisi penghematan Pertalite dari pemerintah sebesar Rp18,6 miliar, ini kalau kita konversi sebesar 50.000 unit,” ungkap Dadan.
Selain itu, Kementerian ESDM menyatakan program konversi akan memberikan dampak positif pada peningkatan konsumsi listrik sebesar 15 GWh, penurunan emisi sebesar 30.000 ton dan pengurangan impor BBM sebesar 20.000 kiloliter yang secara langsung menghemat devisa negara sebesar 10 juta dolar AS.
Kemudian, menciptakan lapangan kerja baru yang berasal dari bengkel-bengkel konversi baik yang baru dibentuk maupun dari timbulnya bengkel-bengkel baru serta timbulnya industri komponen-komponen yang menunjang kegiatan konversi tersebut. Red