PUTRAINDONEWS.COM
BUKITTINGGI |  Guna mensukseskan visit malaysia 2020, Tourism Malaysia Medan menggelar kegiatan yang bertajuk “Meet With The Expertsâ€di Balai Sidang Hatta Novotel Bukittinggi, Kamis (29/3) kemaren.
Acara yang mempertemukan pelaku industri pelancongan seperti Travel Agent, Hotelier, dan Tourism Community yang ada di kota Bukittinggi dengan para industri pelancongan yang ada di Malaysia yang terdiri dari Hotel & Resort, Rumah Sakit, dan Travel Agency Malaysia untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dari Indonesia khususnya Sumatera Barat ke Malaysia.
Selain mempertamukan pelaku industri pelancongan itu, Tuorism Malaysia Medan juga menghadirkan enam narasumber dari sejumlah industri pelancongan.
Keenam narasumber itu antara lain Muhamad Fazaizul Bin Razali, Marketing Manager Colombia Asia Hospital Kuala Lumpur, Rismayani Puspita Sari dari KPJ Healthcare Berhad, Muhammad Hizami Aizat Coutry Manager Marketing Institut Jantung Negara Kuala Lumpur, Rudi Wijaya Sales Representatif Legoland Malaysia Resort, Amran Taib Assitant Manager Berjaya Hotel Penang Malaysia dan Samsuddin Manager Hippo Tour Malaysia Singapore.
Dalam acara itu mereka mepresentasikan informasi terkini terkait produk industri wisata masing masing dihadapan lebih kurang 60 peserta yang hadir dalam acara yang bertajuk Meet With The Experts tersebut.
Direktur Tourism Malaysia Medan, Azhari Haron didampingi TW Harsono Pane disela sela acara itu kepada wartawan mengatakan bahwa target kunjungan wisatawan ke Malaysia tahun 2020 mendatang sebanyak 36 juta turis dengan target pendapatan 168 Billion Ringgit atau (USD 42,6 triliun).
Sedangkan untuk tahun ini Malaysia menargetkan kujungan wisata khusus dari Indonesia sebanyak 3,2 juta wisatawan “Untuk mencapai target itu dengan berpengalaman tahun tahun sebelumnya, Tourism Malaysia akan terus melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan jumlah kunjungan sehingga dapat mengenjot pendapatan Malaysia dari sektor industri pariwisata tersebut, salah satunya melalui kegiatan yang bertajuk “Meet With The Experts,†ujarnya.
Dijelaskanya dalam meningkatkan kunjungan wisatawan itu Malaysia selalu mempromosikan produk kesehatan dan wisata bersamaan. Karena selama ini banyak wisatawan yang berkujung ke malaysia itu sambil berobat.
Bahkan jumlah kujungan yang berobat sambil berwisata ke Malaysia itu juga cukup tinggi dengan presentasi 30 persen dari jumlah kunjungan ke malaysia itu.
Muhamad Fazaizul salah satu seorang narasumber dari Columbia Asia Hospital yang di konfirmasi wartawan mengatakan bahwa event ini sangat menarik karena menghadirkan pelaku pariwisata. Karena itu pihaknya tidak menyia nyiakan kesempatan itu untuk memprosikan produk unggulan Colombia Asia Hospital yaitu salah satu perusahaan perawatan kesehatan swasta internasional didirikan di Malaysia sejak pada tahun 1996.
Menurut Fazaizul Columbia Asia menawarkan 30 fasilitas medis operasional di seluruh Asia dengan 12 di Malaysia; Bintulu, Bukit Rimau, Cheras, Iskandar Puteri, Klang, Miri, Petaling Jaya, Puchong, Seremban, Setapak, Shah Alam dan Taiping.
Columbia Asia Group menawarkan layanan medis yang optimal dan terjangkau melalui fasilitas kesehatan yang efektif dan efisien.
Salah satu unggulan di Colombia Asia Hospital terbaru menurut Faxaizul adalah bidang layanan bayi tabung. Pasien untuk bayi tabung ini sudah mulai banyak dilayani di Malaysia. pihaknya juga menargetkan pasienya dari Indonesia. Karena itu kita sangat mendukung kegiatan seperti ini,” ungkapnya.
Sementata Ketua Asita Bukittinggi Rafles yang hadir dalam kegiatan itu kepada wartawan mengatakan bahwa cara Malaysia memperkenalkan pruduk wisatanya perlu di teladani oleh Indonesia termasuk Bukittinggi dan Sumatera Barat.
“Ini menujukan bahwa promosi itu penting, selama ini kita mengatakan pariwisata kita paling bagus, alamnya indah, orangnya ramah, namun kalau tidak di promosikan tentunya tidak akan banyak orang yang memgenalnya, seperti ada ungkapan tak kenal maka tak tau. Tak tau maka tak cinta, artinya secantik atau seindah apapun pariwisata kita jika tidak dikenalkan kepada orang lain itu mereka tidak akan tau,” ujar Rafles.
Dijelaskanya mempromosikan pariwisata itu tidak bisa hanya me ganfalkan pelaku pariwisata tapi juga harus didukung penuh oleh pemerintah seperti yang dilakukan oleh malaysia tersebut. Â ( Sumber ; Warta Andalas )