Putraindonws.com, Blitar – Bulan ke 11 tahun 2025 potensi curah hujan berpotensi banjir cukup tinggi di kota Blitar, hingga pada saat ini Pemerintah Kota Blitar melakukan revitalisasi terhadap sejumlah saluran air berpotensi banjir.
Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin meninjau sejumlah titik genangan air di Kota Blitar, salah satunya di Jl. Palem, sekitar lokasi terminal patria Peninjauan dilakukan bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) serta Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Rabu (29/10/2025).

Kepada sejumlah media Sang Wali Kota Blitar yang akrab di sapa Mas Ibbin, menyampaikan, bahwa genangan air yang terjadi merupakan dampak dari hujan deras berintensitas tinggi yang mengguyur Kota Blitar, sehingga debit air yang meningkat membuat beberapa sungai tidak mampu menampung aliran air, sehingga meluap ke jalan dan mengganggu aktivitas pengguna jalan di sekitar Jl. Palem.
“Luapan di Jl. Palem ini memang selalu terjadi ketika intensitas hujan tinggi. Meskipun sempat mengganggu lalu lintas, genangan bisa surut dalam waktu kurang dari 2 jam,” jelas Mas Ibbin.
Sebagai langkah penanganan, Pemerintah Kota Blitar mulai melakukan normalisasi dan pembangunan sodetan sungai di beberapa titik rawan genangan, seperti di Jl. Kalibrantas, area Taman Kehati, sebagian Jl. Kartini, hingga wilayah hulu sungai di Jatimalang. Sudetan tersebut akan diarahkan ke aliran sungai lain agar debit air yang menuju sungai lahar tidak terlalu tinggi.
“Untuk mengurangi debit air, kita akan mengkaji kemungkinan pembuatan sodetan baru di kawasan Plosokerep agar aliran airnya lebih besar dan tidak menumpuk di satu titik. Pembesaran sungai agak sulit dilakukan karena kawasan sekitar sudah padat penduduk,” terangnya.
Setelah peninjauan lapangan ini, kata Mas Ibbin, Pemkot Blitar akan melakukan evaluasi dan asesmen terhadap rencana pembangunan sodetan tersebut. Sementara realisasi pembangunannya diproyeksikan berjalan mulai tahun 2026 mendatang.
Selain itu melalui dinas PUPR Wali Kota perintahkan siaga, selama pembangunan perbaikan irigasi belum rampung. Redaksi ; rif/tik