Putraindonews.com, Sleman – Program Studi Magister Ketahanan Nasional, Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, menggelar kuliah umum sekaligus pelatihan jurnalisme warga bertajuk “Penguatan Jurnalisme Warga untuk Mewujudkan Ketahanan Sosial Budaya” di Aula Balai Kalurahan Margokaton, Kapanewon Seyegan, Sleman. Sabtu (13/9).
Kegiatan ini bertujuan membekali pemuda desa dengan keterampilan literasi jurnalistik dan digital, agar mampu membangun ekosistem informasi yang sehat di tingkat komunitas.
Acara yang menjadi bagian dari agenda Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini diikuti oleh Pemuda Karang Taruna Margokaton. Hadir dalam pembukaan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kapanewon (Forkopimcam) Seyegan beserta perangkat Kalurahan Margokaton yang memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif penguatan literasi warga.
Sebagai narasumber utama, Prof. Dr. Armaidy Armawi, M.Si., Ketua Program Studi Ketahanan Nasional UGM, menegaskan pentingnya jurnalisme warga sebagai sarana memperkuat kohesi sosial budaya.
“Generasi muda harus menyadari bahwa dunia maya adalah ruang publik yang menuntut etika dan tanggung jawab. Jurnalisme warga bisa menjadi wadah untuk menyampaikan informasi yang sehat, membangun partisipasi masyarakat, sekaligus melawan hoaks,” tegas Prof. Armaidy.
Dalam paparannya, Prof. Armaidy mengajak peserta merenungkan kembali nilai kebangsaan melalui lagu “Ibu Pertiwi” dan “Indonesia Pusaka”. Menurutnya, rasa merinding saat menyanyikan lagu kebangsaan adalah tanda masih hidupnya harapan bagi Indonesia. Ia menambahkan, kemerdekaan seharusnya menjadikan bangsa ini lebih kuat, namun tantangan terbesar justru datang dari perilaku warga sendiri yang lalai menjaga etika publik.
Salah satu peserta, Satria Manggalana, mengaku senang dengan pelatihan ini.
“Selain ilmu jurnalistik, kami juga mendapat perspektif baru tentang apa itu jurnalisme warga. Saya rasa ini menarik untuk kami kembangkan di desa supaya desa kami lebih dikenal di luar dan kami saling mengetahui kabar antarwarga desa. Kami berharap portal berita warga bisa menjadi wadah bagi generasi muda,” ungkapnya.
Selain kuliah umum, kegiatan dilanjutkan dengan sesi pelatihan teknis. Pemuda Karang Taruna Margokaton mendapatkan materi penulisan berita dasar, teknik foto jurnalistik, etika jurnalistik, serta literasi digital dan internet sehat. Materi ini disampaikan tidak hanya oleh akademisi UGM, tetapi juga menghadirkan praktisi dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta.
Melalui pembekalan ini, peserta diharapkan mampu menghasilkan karya jurnalistik warga yang dapat dipublikasikan pada kanal berita komunitas berbasis digital. Dengan demikian, jurnalisme warga di Margokaton tidak hanya meningkatkan literasi masyarakat, tetapi juga berkontribusi memperkuat kohesi sosial dan mendorong pemberdayaan ekonomi lokal.
“Harapan kami, pemuda Margokaton menjadi pelopor lahirnya ekosistem informasi yang sehat dan bertanggung jawab. Dengan jurnalisme warga, mereka bisa ikut menjaga ketahanan sosial budaya sekaligus mengangkat potensi lokal desa,” pungkas Prof. Armaidy. Red/AY