Veni, Vidi, Vici Dalam Penanggulangan Bencana Gempabumi M 6.0 Bengkulu

Putraindonews.com, Bengkulu – Kalimat bahasa Latin ‘Veni, Vidi, Vici’ yang berarti “Saya datang, saya melihat dan saya telah menaklukan” yang pernah diucapkan sang jagoan perang Julius Caesar pada tahun 47 SM, seolah memiliki makna yang sama dengan segenap upaya penanggulangan bencana gempabumi M 6.3 (yang kemudian dimutakhirkan menjadi M 6.0) oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama segenap unsur pemerintah daerah Provinsi Bengkulu, hingga hari keempat atau Senin (26/5).

Mulai dari hari pertama kejadian gempa yang telah merusak 155 unit rumah pada Jumat (23/5), Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto S.Sos., M.M., langsung memerintahkan jajaran untuk bergerak cepat memberikan dukungan dan pendampingan pemerintah daerah hingga masyarakat.

Komando dari Kepala BNPB yang juga berasal dari arahan Presiden RI Prabowo Subianto itu kemudian direspon sigap oleh segenap jajaran. BNPB meluncur ke lokasi kejadian. Sebelumnya, segenap pihak pemerintah daerah Provinsi Bengkulu juga langsung turun ke lapangan memberikan penanganan darurat.

Hingga hari keempat, penanganan darurat gempabumi pun berjalan dengan baik. Bahkan saat ini sudah memasuki fase transisi darurat menuju ke pemulihan. Kepala BNPB pun telah menyaksikan sendiri bagaimana seluruh arahannya dapat dilaksanakan dengan baik hingga hari ini, Senin (26/5). Mulai dari pendirian posko darurat, pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak, pengoperasian dapur umum, tenda-tenda darurat, pelayanan kesehatan hingga trauma healing telah dirasakan masyarakat terdampak.

“Saya telah datang melihat, mendengar dan merasakan bahwa penanganan gempabumi di Bengkulu ini berjalan dengan baik,” ucap Suharyanto.

“Saya, Kepala BNPB, mengapresiasi penanganan yang cepat dari Pemerintah Provinsi Bengkulu, Pemerintah Kota Bengkulu. Unsur TNI-Polri yang ada di sini sangat cepat. Sehingga hari ketiga sudah terlihat proses penanganannya,” imbuhnya.

BACA JUGA :   BPBD OKU Bersama Basarnas Palembang Lakukan Pencarian Korban Hanyut

Dalam kunjungan ke lokasi terdampak paling parah di Perumahan Rafflesia Asri, Betungan, Kota Bengkulu, Kepala BNPB menanyakan langsung kepada warga. Dari dialog dua arah itu, Kepala BNPB hampir tidak mendengar keluhan yang berat dari para warga. Bahkan mereka antusias ketika pucuk pimpinan tertinggi BNPB itu datang memberikan pemahaman tentang bagaimana dan apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Kepada para warga, Kepala BNPB menjelaskan bahwa pemerintah tidak akan membiarkan mereka sendirian dan berlarut-larut dalam kemalangan pascagempa. Pemerintah tidak hanya berjanji tapi langsung memberikan bukti yang nyata hingga fase rehabilitasi dan rekonstruksi.

Pada hari ketiga kemarin atau Minggu (25/5), sejumlah kendaraan berat lengkap bersama personel gabungan langsung melakukan demolisi rumah-rumah rusak berat untuk kemudian dibangun kembali dengan target kurang dari satu bulan rampung.

Kepada warga yang rumahnya masuk dalam kategori rusak berat, Kepala BNPB mengatakan bahwa pemerintah pusat melalui BNPB akan memberikan dana stimulan sebesar 60 juta rupiah. Kemudian untuk rusak sedang sebesar 30 juta dan rusak ringan sebesar 15 juta. Dana stimulan itu akan diberikan melalui dua atau tiga tahapan yang mana pada penggunaannya hanya boleh digunakan untuk hal-hal yang terkait pembangunan atau perbaikan hunian.

“Pemerintah pusat nanti akan memberikan dana stimulan. Tapi saya berpesan. Tidak boleh dipakai selain untuk keperluan pembangunan atau perbaikan rumah. Tolong kerja samanya yang baik,” ucap Suharyanto disambut tepuk tangan yang meriah para warga.

BACA JUGA :   DCI Indonesia Rencana Bangun Infrastruktur AI

“Untuk dana stimulan nanti proses pencairan 40% baru dilunasi. Skemanya bisa dua tahap atau tiga tahap. Kenapa begitu, biar dana itu tidak dipakai untuk beli yang bukan peruntukannya. Misal beli motor. Itu tidak boleh,” imbuh Suharyanto disambut tawa ceria warga.

Di samping itu, Suharyanto juga mengatakan bahwa pemerintah juga akan menyalurkan Dana Tunggu Hunian (DTH) sebesar 600 ribu rupiah per bulan. DTH ini diberikan kepada warga untuk menyewa tempat tinggal sementara atau biaya lain yang masih berhubungan selama rumah mereka diperbaiki atau dibangun kembali.

“Kalau rumahnya rusak berat, ibu tenang saja. saja. Nanti yang membangun pemerintah. Nah, selama ibu menunggu rumah jadi, maka kami akan memberikan dana tunggu hunian sebesar 600 ribu selama tiga bulan untuk sewa rumah,” jelas Suharyanto.

Menutup pertemuan dengan warga, Kepala BNPB yang juga didampingi Pj. Sekda Provinsi Bengkulu, Kapolda Bengkulu, Wali Kota Bengkulu, Danrem 041 Kota Bengkulu, Kepala BPBD Kota Bengkulu dan segenap jajaran OPD lainnya menyerahkan dukungan logistik kepada masyarakat dan anak-anak.

Momentum itu sekaligus menggambarkan semangat dan harapan baru bagi masyarakat yang baru saja merasakan dampak bencana gempabumi. Senyum mereka tak dapat dibendung. Segala bentuk ucapan terima kasih dari masyarakat kepada BNPB dan pemerintah daerah pun menggema dari dalam Masjid Raudhatul Jannah, tempat yang menjadi saksi komitmen yang dibangun untuk bangkit. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!