Putraindonews.com – NTT | Kualitas pendidikan di NTT tak pernah luput dari sorotan publik. Provinsi Nusa Tenggara Timur yang kaya akan keindahahan alamnya ternyata mengisahkan potret hitam pendidikan.
Masih hangat tentunya diingatan publik ketika Provinsi Nusa Tenggara Timur menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki tingkat kemiskinan tinggi dan kualitas pendidikan yang rendah.
Badan Pusat Statistik tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2010 sampai 2016, Provinsi Nusa Tenggara Timur selalu menempati rangking diatas 30 besar dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia. Tepat di atas Provinsi Papua dan Papua Barat.
Salah satu wilayah terpencil di NTT yang kembali hebohkan publik adalah keberadaan SMP Negeri 20 Satar Mese. Sekolah ini berada di Wilayah Poco Leok.
Poco Leok berhulu ke bagian Timur Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Poco Leok memiliki 3 sekolah tua yakni SDK Lungar, SDI Mano dan SDI Mocok. Diketahui tiga sekolah tersebut telah mencetak banyak sarjana.
Kerinduan masyarakat untuk memiliki SMP baru terwujud pada tahun 2020 ketika masyarakat membangun sekolah darurat yang terbawa sampai sekarang. Sekolah itu terdaftar dengan nama SMP Negeri 20 Satar Mese pada masa kepemimpinan mendiang Bupati Deno Kamelus. Dua tahun pertama kegiatan belajar mengajar SMPN 20 Satar Mese terpaksa nebeng di SDK Lungar, sekolah sore hari.
Dengan pertimbangan jarak tempuh khusus untuk para murid yang berasal dari kampung-kampung yang letaknya jauh maka komite sekolah orang tua murid dan pihak sekolah bersepakat membangun bangunan gedung sendiri.
Sejak tahun 2022, SMPN 20 mulai KBM di dalam bangunan berlantai tanah berdinding pelepah bambu. Kondisi yang jauh berbeda dengan keadaan SDK Lungar tentunya di mana bangunannya terbilang sudah mentereng.
Kepada Putraindonews Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (PPO) Kabupaten Manggarai Fransiskus Gero mengatakan bahwa Pemkab Manggarai merasa bertanggung jawab atas kondisi sekolah SMPN 20 Satar Mese.
“Berkaitan dengan kondisi sekolah tersebut sudah menjadi perhatian khusus pemerintah, tahun ini kami sudah bisa bangun sekolah tersebut, paling lambat bulan juli sudah dibangun, sekarang dalam proses penyelesaian administrasi, tapi yang jelas segera di bangun sekolahnya sekaligus kelengkapan internal sekolah,” tandas Kadis PPO kepada Putraindonews saat dihubungi via telfon, Jumat (23/6).
Ia menuturkan bahwa Pemkab Manggarai selama ini mengalami keterbatasan anggaran dalam proses pembangunan Sekolah SMP Negeri 20 Satar Mese.
“Kepedulian dari pemerintah yang jelas ada, hanya saja keterbatasan anggaran yang belum cukup jadi terkesan tidak peduli, sesungguhnya kita punya harapan yang sama untuk memajukan pendidikan NTT untuk generasi yang akan datang,” ungkap Kadis. Red/Nov