Walikota Blitar Ajak Semua Komponen Masyarakat HSN Sebagai Peneguh Bangsa Berjiwa Besar

.com, -Memperingati Hari Santri Nasional Pemerintah Kota Blitar menggelar upacara dengan Inspektur Upacara Wali Kota Blitar H. Syauqul Muhibbin, yang diikuti oleh ribuan santri di kota Blitar berlangsung di Aloon – Aloon Kota Blitar pada Rabu (22/10/25).

Turut hadir pula jajaran Forkopimda, Kantor Kementerian Agama Kota Blitar, Majelis Ulama, Rois Suriah NU Kota Blitar, pengurus Muhammadiyah Kota Blitar, serta para santri. Upacara yang berlangsung di halaman Kantor Walikota ini berlangsung penuh khidmat.

Wali Kota Blitar Syaiqul Muhibbin mengajak seluruh santri dan masyarakat kota Blitar untuk meneguhkan kembali semangat jihad kebangsaan sebagaimana diwariskan para ulama dan pendiri bangsa, kelahiran Hari Santri berakar pada peristiwa heroik Oktober 1945, ketika para kiai dan santri bangkit melawan kembalinya penjajahan.

BACA JUGA :   Kontroversi Kenaikan Pajak 250 Persen di Pati

 “Lahirnya Hari Santri diawali bermula dari gerakan pesantren melawan penjajahan. Saat Sekutu datang kembali ke melalui Surabaya pada Oktober 1945, para ulama Nahdlatul Ulama menginstruksikan jihad fi sabilillah kepada umat Islam dalam radius 80 kilometer untuk melawan penjajah,” kata Wali Kota Ibbin.

Pesan dan semangat jihad yang disampaikan para kiai sebagai pembakar semangat dan gelombang perlawanan besar yang berpuncak pada pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Semangat itu tidak lahir dari ambisi , hanya keyakinan spiritual mempertahankan tanah air.

“Para santri saat itu rela mati syahid. Mereka berangkat ke Surabaya bukan untuk mencari kemuliaan dunia, tapi karena keyakinan bahwa membela negara adalah jihad fi sabilillah,” imbujnya.

BACA JUGA :   Menko Polhukam Pastikan Pembangunan Venue PON XIII 2024 di Sumut Berjalan Baik

Orang nomor Satu di Pemkot Blitar lanjut menegaskan, keyakinan spiritual semacam itu menjadi kekuatan utama bangsa Indonesia. “Amunisi spiritual seperti ini tidak tergantikan hingga hari ini. Inilah yang membentuk pertahanan bangsa yang sesungguhnya,” tandasnya.

Pesantren memiliki kontribusi besar dalam menjaga eksistensi Republik Indonesia. Sungguh sangat di sayayangkan jika ada sebagian masyarakat yang meremehkan peran pesantren dan ulama dalam sejarah bangsa.

“Kita sangat menyayangkan jika ada orang yang lupa jasa para ulama dan santri. Mereka yang hari ini menghina pesantren atau kiai seolah tak memahami bahwa kemerdekaan negeri ini juga ditebus dengan darah dan nyawa para santri,” katanya dengan nada tegas. (adv)

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!