Walikota Tangsel Kuliah Umum di Amikom Yogyakarta

PUTRAINDONEWS.COM

YOGYAKARTA | Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany menjadi pembicara dalam kuliah umum peran pemerintah daerah menuju daya saing unggul melalui smart city bertempat di Universitas AMIKOM Yogyakarta, Senin (27/8).

Dalam kuliah umumnya, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany, menjelaskan, mengenai visi misi dan keberhasilan pembangunan yang ada di Kota Tangsel. “Kami ingin mewujudkan misi visi yang pertama yakni mengembangkan manusia yang handal dan berdaya saing, meningkatkan infrastruktur kota yang fungsional, menciptakan kota layak huni yang berwawasan lingkungan,mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berbasis inovasi dan produk unggulan serta meningkatkan tatakelola pemerintahan yang baik berbasis teknologi informasi,”ungkapnya.

Untuk mewujudkan misi visi ini, dirinya bersama wakil walikota pun tetap melakukan tiga hal yakni mengembangkan, meningkatkan dan membangun apa yang belum dibangun di Kota Tangsel, yang sebelumnya di masa jabatan pertama dirinya sebagai Walikota memfokuskan pada tiga bidang yakni pendidikan, kesehatan dan infrastruktur.

“Karena di Tangsel sebagai kota baru, saat saya menjabat sebagai Walikota hampir 70 persen jalanan rusak, sekolah-sekolah dasar negeri masih dibangun sejak sekolah inpres, jadi belum ada pembangunan yang baru, untuk puskesmasnya baru ada dibawah 10, maka untuk itu kami membangun, memperbaiki struktur jalan, dan membangun sekolah-sekolah serta menambah puskesmas dari yang dulunya dibawah 10 sekarang sudah 29 puskesmas dan kami sekarang sudah punya RSU Tangsel,”ungkapnya.

BACA JUGA :   Jalan Rusak Belum Tertangani, Warga Gotong-Royong Perbaiki Sendiri

Setelah fokus pada infrastruktur, kesehatan dan pendidikan, langkah selanjutnya yakni meningkatkan hal yang lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat Tangsel saat ini.

“Pada saat periode kedua kami terus meningkatkan dan mengembangkan apa-apa saja yang sudah kita lakukan, fokus peningkatan kualitas sumber daya manusia(SDM) dan juga membangun apa yang belum kita bangun. Saya ingat persis di awal-awal saya menjabat sebagai walikota beberapa teman walikota sibuk membangun taman dan lain nya sebagai ruang publik yang bisa dirasakan oleh masyarakat tetapi pada saat itu di Tangsel masih menjadi sebuah pilihan,”jelasnya,

Karena yang menjadi dasar utama belum bisa diselesaikan sehingga dirinya tetap fokus dengan keterbatasan anggaran pada saat menjabat sebagai walikota Tangsel. “Dulu PAD Tangsel hanya 120 miliar, dan Alhamdulillah sekarang di 2018 ini dalam penyusunan anggaran perencanaan 2019 mencapai Rp 1,5 Triliun,”jelasnya.

Banyak program yang dilakukan,”Karena kalau kita punya uang banyak, maka kita akan bisa mampu melakukan proses percepatan pembangunan , periode kedua ini kami membangun apa yang belum kita bangun, salah satunya civic center yang berada dimasing-masing kecamatan, setiap pembangunan civic center pun punya ciri khas sendiri, seperti gelanggang budaya, taman baca dan lainnya.”ujarnya.

BACA JUGA :   Dirut Pertamina Turun Langsung Pantau Kesiapan Satgas Lebaran Pertamina di Jawa Barat

Tidak hanya itu, sebelum dirinya menjabat sebagai walikota, merupakan seorang notaris, pas masuk menjadi walikota banyak terkaget-kaget. “Saya selalu diingatkan oleh Pa Wakil walikota saya, menyampaikan jangan cepat-cepat, nanti akan banyak ketinggalan, karena pemerintahan merupakan sistem, ibu tidak akan bisa berjalan tanpa dukungan pegawai ibu,”jelasnya.

Untuk itu dirinya bersama wakil walikota membuat skema reformasi birokrasi, agar bisa berjalan. “Saya sampaikan jabatan saya hanya sampai 5 tahun, kalaupun paling banyak 10 tahun, kalau PNS bisa mencapai 58 tahun, banyak janji-janji politik saya kepada masyarakat, karena jabatan saya merupakan jabatan politis, sehingga saya membuat aturan jadi ASN bukan dilayani melainkan melayani masyarakat,”katanya.

Berbagai aplikasi dan program kebijakan diterapkan sehingga para ASN ini bisa mengikuti ritme kerja dirinya bersama wakil walikota. Banyak aplikasi yang dibuat agar memudahkan pekerjaan. Seperti halnya siaran tangsel. “Siaran tangsel ini merupakan hasil karya anak-anak kominfo,jauh lebih murah, dibandingkan dibuat dengan konsultan. Dengan siaran tangsel masyarakat bisa menyampaikan dan menggambarkan situasi dan kondisi yang terjadi dilapangan, seperti halnya lampu jalan mati, jalan rusak dan sebagainya,”katanya. (**)

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!