Putraindonews.com-Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Dosen Pascasarjana Universitas Borobudur, Universitas Pertahanan RI (UNHAN) serta Universitas Trisakti, Bambang Soesatyo mengikuti Pelatihan Peningkatan Ketrampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, yang dimulai pada 13-8 Mei 2024. Diikuti sebanyak 50 orang peserta PEKERTI diselenggarakan sebagai pemenuhan persyaratan sertifikasi pendidik untuk dosen di Indonesia.
“Strategi pelaksanaan PEKERTI mencakup metode ceramah/presentasi, diskusi, tanya-jawab, praktik, dan penugasan mandiri dengan komposisi waktu 40 persen ceramah/presentasi dan 60 persen praktik dan tugas mandiri bagi peserta dengan bimbingan instruktur secara intensif. Pembelajaran PEKERTI menggunakan moda daring dan blended learning (bauran). Melalui PEKERTI, dapat berkonstribusi bagi peningkatan kualitas dosen-dosen di Indonesia,” ujar Bamsoet usai mengikuti PEKERTI secara virtual, di Jakarta, Senin (13/5/24).
Hadir secara virtual antara lain, Kepala LLDIKTI Wilayah III Prof.Toni Toharudin, Rektor UHAMKA Prof. Gunawan Suryoputro, dan Ketua LP3 UHAMKA Tri Wintolo Apoko.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, PEKERTI memiliki beragam materi. Antara lain, Landasan Pendidikan oleh Dr. Imam Safi’i, Regulasi dan Kebijakan Pendidikan Tinggi oleh Prof. Abd. Rahman A. Ghani, Perkembangan dan Pembelajaran Orang Dewasa Prof. Prima Gustiyanti, Teori Belajar dan Pembelajaran oleh Nurrohmatul Amaliyah, Teori Motivasi dan Implementasinya dalam Pembelajaran oleh Eko Digdoyo, Pengembangan Kurikulum Program Studi oleh Imas Ratna Ermawati, dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) oleh Silih Warni.
“Ada juga materi Desain Instruksional oleh Safrul, Taksonomi Tujuan Pembelajaran oleh Samsul Maarif, Komunikasi dalam Pembelajaran oleh Ai Fatimah Nur Fuad, Model-Model Pembelajaran Aktif-Inovatif Di Perguruan Tinggi oleh Sigid Edy Purwanto, Metode-Metode Mengajar oleh Somariah Fitriani, Media Pembelajaran oleh MB. Ali Sya’ban, Pengembangan Bahan Ajar oleh Irdalisa, Pembelajaran Daring (Online Learning) oleh Tri Wintolo Apoko, Penilaian/Evaluasi Pembelajaran oleh Siti Zulaiha, serta Praktik Keterampilan Dasar Mengajar oleh Ihsana El Khuluqo dan Lelly Qodariah,” jelas Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Alumni Doktor Ilmu Hukum UNPAD dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menerangkan, para dosen seperti dirinya bisa mendapatkan banyak manfaat melalui keikutsertaan dalam PEKERTI. Antara lain, peserta dapat meningkatkan mutu aktivitas instruksional dalam proses pembelajaran, peserta dapat rencana pembelajaran semester (RPS) untuk mata kuliah yang diasuh sesuai capaian pembelajaran program studi dan peserta dapat mengembangkan bahan ajar.
“Tidak hanya itu, peserta juga dapat mengembangkan media pembelajaran berbasis digital dan peserta dapat mengembangkan instrument penilaian pembelajaran secara lengkap, seperti kisi-kisi, soal UTS/UAS, kunci jawaban, dan pedoman/rubrik penilaian,” pungkas Bamsoet.Red/HS