Putraindonews.com-Kegiatan ekonomi kreatif harus mampu dikenali dan dipahami lebih banyak orang sehingga mendapat tempat di masyarakat dalam upaya mendorong ekonomi kreatif tumbuh menjadi kekuatan ekonomi yang luar biasa.
“Banyak hal yang bisa dikembangkan dari ekonomi kreatif, karena kita sebagai bangsa memiliki beragam budaya dan seni, serta kearifan lokal di setiap daerah,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat memberi sambutan pada kegiatan Sosialisasi Standar dan Sertifikasi Kompetensi SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan tema Pentingnya Standar dan Sertifikat Bagi SDM Ekonomi Kreatif, yang diselenggarakan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan
u.p Direktorat Standardisasi Kompetensi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (29/8).
Hadir pada acara tersebut Yudistiro Bayu Aji (Ketua TIm Pengembangan Kapasitas -Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Muda Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Moh. Rodhi (Anggota Fraksi NasDem DPRD Kota Semarang), Dessy Ismalian (Kepala Bidang Kesenian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Semarang) Vera Damayanti ( Master Assesor under BNSP dan Master Trainer), serta para pelaku ekonomi kreatif di Semarang.
Kegiatan sertifikasi untuk para pelaku ekonomi kreatif, jelas Lestari yang juga anggota Komisi X DPR RI itu, merupakan langkah yang strategis dalam pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia.
Dalam upaya mengakselerasi pertumbuhan ekonomi kreatif, jelas Rerie, sapaan akrab Lestari, langkah standarisasi penting dilakukan agar pelaku ekonomi kreatif betul-betul memahami perannya sebagai bagian pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain itu, tambah Rerie, pengembangan ekonomi kreatif jangan sekadar meningkatkan cara kita menghasilkan uang.
Lebih dari itu, jelas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, ekonomi kreatif juga harus mampu menjadi instrumen pelestarian seni dan budaya, lingkungan, pariwisata, serta menggali gagasan baru yang bersumber pada kearifan lokal.
Catatan Kemenparekraf pada 2023, sektor ekonomi kreatif menyerap 23 juta tenaga kerja dengan perputaran uang hingga Rp1. 300 triliun. “Itu bukan angka yang sedikit,” tegas Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berpendapat ekonomi kreatif memiliki dimensi yang sangat luas, sehingga banyak peluang bisa dikembangkan.
Menurut Rerie, ekonomi kreatif adalah salah satu peluang untuk mengembangkan diri sekaligus membuka lapangan kerja bagi generasi muda.
“Asal tekun dan mau bekerja keras, saya yakin berbekal kreativitas yang tinggi generasi muda bisa sukses dengan mengembangkan sektor ekonomi kreatif,” pungkasnya.Red/ST