Ketua MPR RI, Ahmad Muzani: Hari Santri 2025 Momentum Refleksi, Nasionalisme, dan Membangun Peradaban

.com-Ketua , H. Ahmad Muzani, mengatakan bahwa peringatan Hari Santri 2025 bukan hanya sekadar seremoni, melainkan momentum refleksi atas peran besar para santri dan ulama dalam perjalanan bangsa .

Muzani menegaskan, tradisi pembelajaran santri sudah tumbuh jauh sebelum Indonesia merdeka. Para santri tidak hanya mempelajari ilmu agama, tetapi juga turut membangun kesadaran masyarakat untuk membedakan mana yang benar dan mana yang batil.

“Dari sanalah lahir nasionalisme dan semangat perlawanan terhadap penjajah. Para santri telah menjadi garda terdepan dalam membangun kesadaran bangsa untuk merdeka,” ujar Muzani.

BACA JUGA :   Fadel Muhammad: Di Akhir Masa Jabatan MPR Periode 2019-2024 Akan Berikan Legacy Terbaik Untuk Bangsa

Ia menambahkan, pola pembelajaran santri adalah tradisi ilmu yang tidak pernah berhenti. Pesantren telah melahirkan peradaban, adab, dan kemandirian yang terus diwariskan lintas generasi.

“Santri adalah tradisi ilmu dan peradaban. Kemandirian yang tidak pernah berhenti. Dari pesantren kita belajar adab, keadaban, dan membangun peradaban bangsa,” lanjutnya.

Hari Santri 2025 Sebagai Energi Kebangkitan Bangsa

Ketua MPR RI menilai, Hari Santri 2025 merupakan momen yang tepat untuk merenungkan kembali nilai-nilai luhur tersebut. Lebih dari itu, semangat Hari Santri harus menjadi energi baru bagi kebangkitan bangsa Indonesia di tengah tantangan global.

BACA JUGA :   Bamsoet: Insya Allah Indonesia Akan Jauh Lebih Baik di Tahun Depan

“Hari Santri adalah momentum untuk merenung, sekaligus menjadi energi kebangkitan bangsa Indonesia. Dengan menghormati para kiai, menjaga adab, dan melestarikan tradisi ilmu, kita memperkuat fondasi peradaban bangsa,” tegas Muzani.

Ahmad Muzani mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menjadikan Hari Santri 2025 sebagai sarana memperkuat rasa syukur, penghormatan kepada para ulama dan kiai, sekaligus meneguhkan semangat kebangsaan.Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!