Putraindonews.com-Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno, didaulat menyampaikan orasi ilmiah dalam agenda Wisuda Tanri Abeng University. Acara dihadiri wisudawan program S-1 dan S-2, serta guru besar dan civitas academica Tanri Abeng University.
Dalam paparannya, Eddy merespons isu terbaru yang viral mengenai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi di Gudang Garam. Bagi Eddy, rangkaian tren PHK harus dicegah dengan meningkatkan keterampilan pekerja menghadapi kemajuan teknologi saat ini.
“Dalam beberapa kesempatan saya sampaikan bahwa tantangan terbesar pekerja Indonesia saat ini adalah digitalisasi dan otomatisasi. Dibutuhkan reskilling dan upskilling pekerja untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi, digitalisasi, dan otomatisasi ini.”
“Untuk mencegah meluasnya PHK, saya mendorong kementerian terkait untuk melakukan intervensi dengan pelatihan kembali dan peningkatan keterampilan pekerja agar mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi informasi,” lanjutnya.
Kepada para wisudawan, Eddy juga membagikan pengalaman profesional dari 26 tahun kariernya di sektor perbankan dan keuangan internasional. Ia menjelaskan, setiap kali disrupsi datang dari digitalisasi layanan dan otomatisasi, para pelaku yang berinvestasi pada manusia justru bangkit lebih kuat dengan meningkatkan resiliensi.
“Saya meyakini reskilling yang terukur akan mampu menekan biaya sekaligus menaikkan produktivitas. Kuncinya adalah memastikan pekerja tidak tertinggal dari kemajuan teknologi melalui pelatihan ulang yang relevan dengan kebutuhan produksi saat ini,” ungkapnya.
Sejalan dengan orasi ilmiahnya yang bertema Venturing Into Tech-Driven Future with Human-Centered Leadership, doktor Ilmu Politik UI ini menekankan wisudawan harus menguasai kompetensi inti di era teknologi informasi yang meliputi literasi dan analitik data, kreativitas dan inovasi, serta kemampuan adaptasi.
“Ini bukan sekadar belajar teknologi baru. Lebih dari itu, ini adalah tentang naik kelas keterampilan sehingga pekerja mampu mengisi peran-peran baru yang muncul karena kemajuan teknologi informasi,” kata Eddy.
Ke depan, Wakil Ketua Umum PAN ini mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan serikat pekerja dalam menyusun peta jalan reskilling berbasis kebutuhan industri dan penggunaan teknologi. Secara khusus, Eddy juga mendorong kolaborasi yang lebih kuat antara industri dengan kampus terkait kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan industri.
“Kemajuan teknologi informasi tak bisa dan tidak perlu dihentikan. Tugas pemerintah bersama dunia usaha dan institusi pendidikan adalah memastikan pekerja mendapatkan kesempatan meningkatkan keterampilan, dan di sisi lain perusahaan memperoleh talenta yang siap dengan otomatisasi serta teknologi yang sudah dipersiapkan universitas,” tutupnya.Red/HS