Banyak Perbedaan Ideologi dan Sisoal Politik, Politisi PAN Pesimis President Club akan Terwujud

.com – Rencana presiden terpilih membentuk Presidential Club akan sulit terwujud, akibat adanya perbedaan ideologis dan sosial . Apalagi, pesertanya adalah mantan presiden dan politisi-politisi hebat yang mempunyai kesibukan masing-masing, sehingga agenda kebangsaan yang diusung bisa saja tidak beririsan.

Sikap pesimisme ini disampaikan Ketua Fraksi Partai Amanat Nasoinal (F-PAN) Saleh Partaonan Daulay dalam keterangan persnya, Selasa (7/5/24), menanggapi wacana Presidential Club untuk mempertemukan para Kepala Negara RI seperti Prabowo, (), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Megawati Soekarnoputri.

BACA JUGA :   Sport Center Berstandar FIFA Siap Dibangun Anies Baswedan di Kota Sorong

Dari presiden (Pilpres) 2024 kemarin saja, lanjut Saleh, sudah bisa melihat adanya perbedaan lingkup pemikiran dalam membangun . Ada yang ingin perubahan, ada yang ingin keberlanjutan dan penyempurnaan, serta ada yang ingin perubahan dan perbaikan.

“Disamping itu, dasar dan pokok pijakan berpikirnya juga berbeda. Semua memiliki argumen yang oleh masing-masing dinilai paling baik,” sebutnya lagi.

Bahkan menurut Saleh, semua orang bisa membaca posisi ideologis dan sosial politik semua mantan presiden. Termasuk persoalan komunikasi yang selama ini terkesan terputus dan itu tidak mudah untuk dijalin kembali.

BACA JUGA :   PSI Bangga Kaesang Didorong Maju Pilgub Jakarta

“Bahwa silaturahmi politik penting dan perlu dilaksanakan. Hal itu bisa dilakukan secara formal dan informal, seperti silaturrahim, ada tukar pikiran. Ada diskusi. Ada kritik dan evaluasi. Ada masukan untuk perbaikan. Semua itu tentu baik bagi pemerintah yang sedang menjalankan amanah,” demikian Saleh Partaonan Daulay. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!