Putraindonews.com, Tangerang – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang menggelar Debat Terbuka pasangan Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Kabupaten Tangerang Tahun 2024, nomor urut 1, Mad Romli-Irvansyah, nomor urut 2, Maesyal-Intan dan nomor urut 3, Zulkarnain-Lerru, debat pertama bertempat di Hotel Aston Serang. Sabtu (19/10).
Thohirudin, SH, ST, MM CTMP Sekretariat Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gabungan Masyarakat Tangerang (Gamata) Nusantara saat diwawancarai oleh Awak Media menyampaikan pendapatnya tentang Visi Misi yang disampaikan oleh para Pasangan Calon (Paslon).
“Saya melihat Visi dari ketiga paslon tidak satupun yang memiliki fokus terhadap warga masyarakat kabupaten Tangerang, mereka para pasangan hanya menonjolkan harapan tentang predikat Kabupaten saja, Visi mereka tak fokus ke rakyat,” ujarnya Thohirudin seorang Dosen Universitas Pamulang yang juga Advokat Peradi Nusantara.
Lebih lanjut Thohirudin menyampaikan bahwa pada Visi para Paslon tidak ada yang berani menyampaikan Visi mewujudkan Tingkat Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Tangerang Nomor 1 se-Indonesia tahun 2029.
“Para paslon tak satupun yang tegas fokus mensejahterakan rakyat, mereka tak berani menulis Visi mewujudkan tingkat kesejahteraan rakyat Kabupaten Tangerang nomor 1 se-Indonesia tahun 2029,” ungkapnya.
Thohirudin menambahkan dalam Misi paslon yang disampaikan juga terkesan ngawang-ngawang tak ada yang fokus terhadap apa yang akan dilakukan untuk menggapai Visi yang telah dibuatnya.
“Misi itu adalah sesuatu yang akan dilakukan untuk mencapai Visi, mereka mau melakukan apa yang real tak tertuang dalam Misi para paslon, mereka mau memperbaiki terkait pendidikan, tapi tak pernah mereka bilang akan membangun Universitas bertaraf Nasional dan Internasional gratis untuk Warga Kabupaten Tangerang, mereka tak pernah bilang dalam Misinya akan menambah daya tampung dan menambah fasilitas Sekolah Negeri sesuai kebutuhan warga,” jelasnya.
Thohirudin juga menyoroti masih ada salah satu paslon yang menuliskan Misi dengan bahasa kalimat Harapan.
“Misi itu bukan harapan, tapi suatu tindakan yang akan dilakukan untuk menggapai Visi, jika misi itu isinya harapan lagi maka semua akan ngambang dan ngawang-ngawang, yang akhirnya hanya isapan jempol, cuma harapan dan harapan,” ujarnya.
Saat didesak mana yang menuliskan Misi dengan bahasa harapan, Thohirudin menyampaikan silahkan semuanya mencermati Misi para paslon.
“Silahkan coba diperhatikan Misi dari para calon, cermati dengan teliti mana yang menuliskan Misi dengan kalimat tindakan yang akan dilakukan? dan mana yang cuma hanya berisi harapan saja?,” pungkasnya. Red/TK