Dibantah Adanya Konspirasi Politik yang Dilakukan Biden, Terkait Penembakan Trump

Putraindonews.com – Penembakan terhadap kandidat calon presiden (capres) dari Partai Republik, Donlad Trump saat melakukan kampanye Pilpres Amerika Serikat (AS) 2024 di Pennsylvania, tidak ada konspirasi politik yang dilakukan oleh Presiden AS Joe Biden.

Bantahan ini disampaikan Chris Komari, Aktivis Demokrasi di AS yang Anggota Dewan Kota 2002 dan 2008, saat menjadi narasumber dalam diskusi Gelora Talk bertajuk ”Donald Trump Tertembak, Ada Apa Dibalik Pilpres Amerika?’ dikutip pada Kamis (18/7/2024).

Donald Trump itu, menurut pandangan Chris, satu-satunya mantan Presiden AS yang tidak pernah menerima kekalahan. Bahkan, kejadian penembakan ini menguntungkan Trump secara politik maupun popularitasnya, dan bisa jadi memenangi Pilpres AS pada November 2024 mendatang.

BACA JUGA :   PDI Perjuangan Siap Dukung Airin di Pilkada Banten 2024

“Tapi memang banyak teori tentang kejadian ini, dan media berperan dalam membentuk opini publik mengenai Joe Biden. Saya nilai, Joe Biden lebih tepat yang menjadi Presiden Amerika Serikat mendatang,” kata aktvis asal Indonesia ini, seraya juga menilai bahwa sosok Joe Biden masih jauh lebih baik daripada Donald Trump secara personal, dan tidak terlibat kasus hukum.

Dinamika di AS Menarik

Sedang pakar Komunikasi dan Hubungan Internasional, Prof.Dr. Bachtiar Aly, MA menilai kalau dinamika politik di AS memang menarik untuk diperbicangkan, karena terjadinya perubahan signifikan dalam revolusi mental di negara yang dianggap paling demokratis di dunia tersebut.

BACA JUGA :   Songsong Pemilu Adil, ICMI Aceh Pastikan Bersikap Netral

“Gara-gara pertarungan politik, memang nilai-nilai sopan santun sudah terkikis dan serangan-serangannya juga bersifat pribadi. Di Indonesia, gejala ini sudah ada sampai ada keinginan politik bumi hangus. Kita harus hormati, suka atau tidak suka siapa yang terpilih,” katanya.

Namun Prof. Bachtiar mengatakan bahwa pemerintah Indonesia tidak perlu mendukung salah satu satu calon presiden AS, antara Joe Biden atau Trump.

“Indonesia itu mirip gadis cantik, kita yang diperlukan. Mau siapa yang jadi presiden, baik Trump maupun Biden sama saja. Kita juga tetap harus melakukan lobi-lobi kepada Amerika, bagaimana semua kepentingan nasional kita agar diutamakan,” pungkasnya. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!