Putraindonews.com – Jakarta | Pernyataan Guntur Soekarnoputra yang menyebut nasib Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat ditentukan apabila pasangan calon (paslon nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD terpilih pada Pilpres 2024, bisa membuat rugi PDI Perjuangan sebagai partai pengusung paslon tersebut.
Pendapat ini disampaikan pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin kepada wartawan di Jakarta, Selasa (30/1/2024) menanggapi pernyataan Guntur yang disampaikannya di hadapan para relawan di Rumah Aspirasi Ganjar-Mahfud, Jalan Menteng Raya, Jakarta, Senin 29 Januari kemarin.
Menurut Ujang, apa yang disampaikan oleh Guntur tersebut, telah merendahkan Jokowi dan bahkan bisa membuat PDIP rugi, juga dirinya sendiri. Karena, bisa saja mengundang kemarahan Jokowi, dan bukan tidak mungkin akan ‘mengganjal’ PDIP maupun Ganjar-Mahfud untuk bisa unggul di Pilpres 2024.
“Jadi saya berharap agar para politikus, tokoh bangsa dan setiap elemen bangsa agar bersaing secara sehat dan rasional. Harus juga menahan diri di tengah tensi politik yang makin memanas jelang pemungutan suara, 14 Februari 2024,” imbuhnya.
Salah satu yang harus dijaga, lanjut Ujang adalah dengan tidak merendahkan pihak mana pun karena semua pihak harus mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Berpolitik itu, harus bersaing dengan sehat danrasional, bukannya marah atau memanas-manasin.
“Ucapan Guntur tersebut bisa saja membuat pendukung-pendukung Jokowi marah. Bisa saja membuat loyalis-loyalis bisa membalas pada Guntur maupun PDIP. Ini yang membuat nanti tidak kondusif,” beber pendiri Indoesia Politik Review (IPR) tersebut.
Sebelumnya, Guntur Soekarnoputra yang menyinggung Jokowi disampaikan saat dirinya membuka acara relawan pimpinannya dalam acara yang bertajuk “Rock and Roll Day’s”. Kata Guntur, kalau Ganjar dan Mahfud sudah jadi presiden dan wakil presiden periode 2024-2029, maka akan sangat gampang untuk mengapa-apakan Jokowi. Untuk itu, dia pun meminta seluruh relawan terus bekerja memenangkan Ganjar-Mahfud.
“Kalau itu sudah tercapai, kekuasaan dan hak prerogatif ada di Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Baru yang lain mau kita apa-apain itu gampang, termasuk Jokowi itu mau kita apain nantilah,” sebut Guntur. Red/HS
