Putraindonews.com, Jakarta – Presiden RI terpilih Prabowo Subianto turut menyoroti melonjaknya uang kuliah tunggal (UKT) di perguruan tinggi negeri. Menurut Prabowo, mestinya biaya pendidikan perguruan tinggi jadi tanggungjawab negara dan gratis.
Omongan Prabowo itu didukung mantan aktivis 98, Haris Rusli Moti. Bagi dia, pernyataan Prabowo sejalan dengan tuntutan dengan gerakan mahasiswa diberbagai kampus yang menuntut biaya pendidikan turun.
“Pandangan presiden terpilih Prabowo soal mahalnya biaya pendidikan perguruan tinggi negeri sejalan dengan tuntutan gerakan mahasiswa diberbagai kampus menuntut biaya pendidikan turun,” ujar Haris Rusli Moti dilansir dari viva.co.id, Selasa (28/5/2024).
Menurut Moti, tingginya biaya disebabkan dugaan privatisasi terselubung dalam pengelolaan institusi perguruan tinggi negeri pasca reformasi. “Ini akibat privatisasi terselubung dalam mengelola institusi perguruan tinggi negeri di era reformasi,” jelas salah satu pentolan relawan Prabowo di Pilpres 2024 itu.
Maka itu, menurut dia, kritik Prabowo selaku Presiden RI terpilih mengenai liberalisasi pendidikan yang berdampaik biaya pendidikan tinggi perlu didukung oleh segenap aktivis gerakan mahasiswa 1998.
“Tak ada salahnya setelah 26 tahun reformasi dengan rendah hati kita tinjau kembali sejumlah produk reformasi yang terlampau neoliberalistik,” tutur eks Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD) itu. Red/SB