Ketum GP Ansor Perintahkan Banser Usir Jika Ada Pendemo di PBNU Lagi

Putraindonews.com – Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin menginstruksikan Banser untuk bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor PBNU di Jalan Kramat Raya, Jakarta. Hal ini menyusul aksi yang dianggap telah melampaui batas dan melanggar etika Nahdlatul Ulama (NU).

“Jika ada aksi lagi di depan kantor PBNU, Banser tidak perlu ragu-ragu. Saya perintahkan untuk usir dan ambil tindakan tegas jika mereka tidak mau pergi,” tegas Gus Addin kepada media pada Minggu (4/8/2024).

Gus Addin menegaskan bahwa tidak boleh ada lagi demonstrasi di depan kantor PBNU, dan aksi kemarin harus menjadi yang terakhir.

BACA JUGA :   Warga Sumenep Jatim Sambut Gembira Paslon Achmad Fauzi dan Nyai Ifa

‘Kita harus menjaga muruah NU. Ini adalah kantor kita semua, tempat kita dididik dan dibesarkan,” ujarnya lagi.

Oleh karena itu, ia memperingatkan bahwa siapa pun yang berniat melakukan demonstrasi di depan kantor PBNU akan berhadapan dengan GP Ansor-Banser.

“Siapa pun yang berdemo di depan PBNU, apa pun alasannya, akan berhadapan dengan kami,” tambah dia.

Mantan Ketua Umum PB PMII dan Sekjen KNPI ini menekankan bahwa gedung NU adalah tempat yang sakral, di mana para ulama berkarya dan berkhidmat.

‘Gedung ini wajib kita jaga. Ansor dan Banser akan siap siaga menunggu perintah dari Ketua Umum PBNU,” kata Gus Addin.

BACA JUGA :   Dapat Rekomendasi PKB, Kang Ibin dan Elim Pastikan Maju Bursa Pilwali "Pilkada Kota Blitar Bakal Seru"

Sebelumnya, sekelompok orang yang mengatasnamakan :Aliansi Santri Gus Dur’, melakukan demonstrasi di depan gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Jumat, 2 Agustus 2024 kemarin.

Dalam aksi yang dipimpin oleh Muhammad Sholihin, para demonstran menuntut agar Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal PBNU H Saifullah Yusuf mundur dari jabatannya, dengan alasan dianggap telah menyimpang dari tujuan besar PBNU. Beberapa poster yang dibawa bertuliskan, “Ketum PBNU dan Sekjen PBNU harus mundur.” Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!