Putraindonews.com,Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak bertandang ke kediaman Presiden RI ke-7 Joko Widodo di Surakarta, Jumat (28/2), pasca mengikuti kegiatan retret.
Khofifah menyampaikan bahwa silaturahmi ini menjadi kesempatan berharga untuk mendapatkan wawasan dan pengalaman dari Jokowi, yang memiliki rekam jejak panjang dalam memimpin negara.
“Kami mendapatkan pengayaan dari pengalaman luar biasa yang beliau miliki, yang tentunya menjadi bekal penting bagi kami dalam memimpin daerah masing-masing,” ujar Khofifah dalam keterangan diterima di Surabaya, Sabtu (1/3).
Menurutnya, dinamika global, nasional, hingga lokal terus berkembang, sehingga kepala daerah perlu memperkuat strategi kepemimpinan agar mampu beradaptasi dengan perubahan.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi memberikan sejumlah arahan, salah satunya terkait pentingnya menyiapkan model bisnis sebelum menjalankan program berskala besar.
“Beliau berpesan, dalam memulai program besar, model bisnisnya harus dipersiapkan terlebih dahulu. Pasarnya juga harus dipastikan sebelum dikembangkan lebih masif,” kata Khofifah.
Selain itu, diskusi juga membahas mengenai hilirisasi industri dan penguatan sektor agro di Jawa Timur. Khofifah mengungkapkan bahwa sektor industri manufaktur di Jawa Timur telah melampaui rata-rata nasional.
Oleh karena itu, penguatan hilirisasi dinilai penting agar investasi yang masuk dapat memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Di sektor agro, Jawa Timur memiliki potensi besar dengan produk pertanian dan perkebunan unggulan, seperti alpukat, durian, salak, kelapa, hingga ikan hias yang sedang diminati pasar.
“Apa yang menjadi rekomendasi dan masukan dari Presiden ke-7 ini akan menjadi perhatian bagi kami untuk diterapkan di Jawa Timur,” tambahnya. Red/Gris