Putraindonews.com – Kunjungan Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto ke Tiongkok, China, sebagai fondasi kokoh bagi kemitraan Indonesia dengan Negeri ‘Tirai Bambu’ tersebut di masa depan. Bahkan, kunjungan ini akan membantu memperkuat kemitraan kedua negara dalam berbagai forum, mengingat peran Prabowo sebagai Menhan, yang nantinya akan menjadi Presiden RI pada Oktober mendatang.
Penilaian ini disampaikan pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Teuku Rezasyah dihubungi wartawan, Rabu (3/4/24).
Dijelaskannya bahwa kerja sama Indonesia dan China meliputi berbagai forum seperti ASEAN, ASEAN+3, APEC, RCEP, KSS, dan GNB. Indonesia dan China memiliki kerangka hubungan bilateral yang komprehensif, mencakup kerja sama lintas bidang melibatkan pemerintah, dunia usaha, pendidikan, dan masyarakat.
“Apalagi sebagai Menhan, Prabowo memiliki tanggung jawab untuk membahas aspek pertahanan yang telah ditandatangani serta proyeksi kerja sama di masa depan,” ujarnya.
Rezasyah menyatakan bahwa pertemuan di China akan memperkuat kerja sama militer kedua negara, memberi manfaat regional dan global. Bahan ada kemungkinan Prabowo akan membahas pelatihan personil, latihan gabungan ASEAN, dan pengembangan riset di bidang pertahanan.
“Kemungkinan pembicaraan mengenai dampak hubungan ekonomi China di Indonesia terhadap pertahanan nasional, disamping permaslahan lainnya,” sebut dia lagi.
Dalam kunjungannya, Prabowo bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Qiang. Dalam pertemuan dengan Xi Jinping, Prabowo menyatakan kesediaan pemerintah baru Indonesia untuk mendorong kerja sama di berbagai bidang dengan China.
Kesempatan tersebut, Xi Jinping mengucapkan selamat kepada Prabowo atas kemenangannya dalam pemilihan umum dan menyambut upaya Indonesia untuk meningkatkan kerja sama bilateral. China memandang hubungannya dengan Indonesia secara strategis dan jangka panjang, dan siap untuk memperdalam kerja sama strategis dengan Indonesia. Red/HS