Putraindonews.com – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Mukhamad Misbakhun dinilai pantas menduduki posisi strategis dalam pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Apalagi, Misbakhun adalah sosok pribadi yang tekun dalam melakukan berbagai hal, termasuk dalam soal meneliti.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah usai Misbakhun menjalani Sidang Promosi Program Doktor Ilmu Ekonomi, Konsentrasi Kebijakan Publik di Ruang Auditorium Gedung S, Universitas Trisakti, Jakarta, Selasa (4/6/2024) kemarin.
“Saya kenal beliau secara pribadi sebagai politisi yang tekun tapi juga sebagai ilmuan dan intelektual yang tekun, dia meneliti, dia membaca semua dokumen, dan juga kita lihat sekarang dia membaca teori,” ujarnya.
Fahri juga mengapresiasi tema disertasi yang diangkat Misbakhun dalam program doktoralnya, yakni “Telaah Kebijakan Publik atas Peran DPR RI Mengintegrasikan Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Postur APBN untuk Penanganan Pandemi Covid-19”. Menurutnya, penelitian tersebut berhasil mengupas tuntas bagaimana pemerintah saling berkolaborasi dengan cabang-cabang kekuasaan demi menyelamatkan Indonesia dari keadaan krisis saat pandemi Covid-19.
“Penelitian (Misbakhun) itu akan sangat berguna bagi berlangsungnya pemerintahan yang akan datang. Saya kira ini pengalaman yang sangat berharga dan mudah-mudahan menjadi masukan, tidak hanya masukan tapi pak Misbakhun sendiri harus berada di tempat yang baik dalam kebijakan dan pengambilan kebijakan yang akan datang,” sebut mantan Wakil Ketua DPR RI tersebut.
Tak hanya itu, Fahri juga mengapresiasi upaya Misbakhun untuk menunjukkan peran-peran DPR RI saat masa krisis. Sebab, tak jarang peran DPR RI hanya dianggap sebelah mata oleh berbagai kalangan.
“Ya ini peran DPR RI dalam krisis, ini jarang sekali ditulis orang, karena biasanya peran DPR dalam krisis itu tidak dianggap, pemerintahannya sepihak, terutama pemerintahan otoriter ya, tapi karena pemerintah kita demokratis, tetep ada pandangan DPR yang harus diakomodir,” pungkas politisi dari Nusa Tenggara Barat (NTBB) itu. Red/HS