Peneliti Senior IPI Sebut Prabowo-Gibran Tak Bisa Digoyang

Putraindonews.com – Jakarta | Di sisa waktu satu bulan menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024, elektabalitas pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden atau wapres nomor urut 02, Prabowo-Gibran, tidak akan bisa digoyang oleh paslon lain, khususnya pasca debat ketiga baru-baru ini. Sebab debat selanjutnya, tidak akan berpengaruh signifikan pada elektalitas ketiga paslon.

Kalau pun ada, kata peneliti senior Indikator Politik Indonesia (IPI) Kennedy Muslim dalam Gelora Talks bertajuk ‘Mengapa Arus Balik Dukung Prabowo Terus Mengalir?’, Rabu (17/1/2024) sore, hanya sekitar 3 persen saja.

“Itu pun, jika tidak ada ‘blunder’ baru yang bisa mengubah peta perpolitikan jelang pencoblosan pada Senin, 14 Pebruari mendatang,” sebutnya.

Kalau isu pemakzulan, Kennedy menilai, justru akan memunculkan kontra produktif dan harus balik dukungan ke Prabowo seperti ketika ada penolakan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka jadi calon wakil presiden (cawapres) berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi atau MK.

BACA JUGA :   KPU Banten Tetapkan 8,9 Juta DPT untuk Pilkada 2024

“Di bawah kita temukan data berbeda, mereka justru mendukung Prabowo. Bahkan dukungan generasi milenial dan gen Z ke Prabowo juga besar, karena mereka tidak suka capres yang suka membully,” kata dia lagi.

Kennedy mengungkapkan, elektablitas Prabowo selama tiga tahun ini sangat tinggi. Data-data survei yang diambil nyaris tidak berubah, karena Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra itu, mengambil posisi dan strategi yang tepat, berada di tengah sejak awal.

“Kita akan merilis survei kita dalam minggu-minggu ini. Ini data kita ambil sebelum debat ketiga dan bergabungnya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangse ke Prabowo. Elektablitas dia tetap yang paling tinggi dibandingkan capres lain,” sebutnya.

BACA JUGA :   Ade Wardhana Temui Mulyadi, Isyarat Restu Gerindra untuk Pilkada Kabupaten Bogor 2024?

Sehingga, peneliti senior IPI ini mengatakan, peluang pemilu presiden (pilpres) satu putaran dan dua putaran memiliki peluang ‘fifty-fifty’. Hal itu tergantung dukungan dari Presiden Jokowi, apa dapat dimaksimal dengan baik oleh Prabowo, atau apabila ada ‘blunder-blunder baru dari paslon 01 dan 03 yang akan menjadi ‘game changer’.

“Peluang satu putaran atau dua putaran masih 50 persen, peluang sama, tapi mau satu atau dua yang menang tetap Prabowo. Apalagi, Prabowo juga diuntungkan oleh mesin partai di koalisi yang rata-rata kuat,” kata Kennedy.

Ia juga berharap agar paslon 01 (Anies-Muhaimin) atau 03 (Ganjar-Mahfud), fokus masuk ke putaran kedua, dengan tidak membuat blunder lagi. Siapa nanti yang masuk putaran dua, apakah paslon 01 atau 03, kita belum tahu,” pungkasnya. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!