PKS Usung Imam-Ririn Farabi di Pilwakot Depok 2024, Habib Aboe: Insyaallah Jadi Amanah

Putraindonews.com – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mengusung Imam Budi Hartono (IBH) dan Ririn Farabi Arafiq sebagai pasangan calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota dalam Pilwalkot Depok 2024.

Surat rekomendasi untuk Paslon Walikota dan Wakil Walikota Depok tersebut diserahkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi, pada Jumat (26/7/2024) kemarin di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.

“Hari ini kita kedatangan calon Walikota Depok bersama wakilnya, yang Insyaallah akan jadi amanah untuk menerima rekomendasi dari Partai Keadilan Sejahtera. Bersama saya, Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq,” ucap pria yang akrab disapa Habib Aboe dalam video yang beredar, dikutip Minggu (28/7/2024).

BACA JUGA :   Tatap Pilpres 2024, Projo Bakal Gelar Konferda Mulai Juni-Juli 2023

Terpisah, Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Jawa Barat, Haru Suandharu mengatakan, untuk Pilwalkot Depok sudah aman. Kata dia, SK Paslon Walikota dan Wakil Walikota Depok sudah ditandatangani DPP dan DPW PKS Jawa Barat.

Sedangkan SK pasangan calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Depok dari DPP Partai Golkar untuk Imam-Ririn, masih kata Haru, direncanakan sudah akan keluar.

“Jadi, Depok ini satu kota yang nggak terlalu saya pikir­kan. Satu masalah sudah selesai. Alhamdulillah,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua DPD PKS Kota Depok, Imam Budi Hartono mengaku bersyukur SK pasangan dari PKS sudah keluar. Sedangkan SK dari Partai Golkar, menurut dia, akan diserahkan pekan depan.

BACA JUGA :   Golkar Usung Airin Rachmi Diany pada Pilgub Banten 2024

“Nanti Senin, Insyaallah saya ke DPP Golkar untuk ambil SK pasangan Imam-Ririn,” kata Imam sembari mengungkapkan bahwa de­klarasi pasangan Imam-Ririn direncanakan, pada Sabtu 10 Agustus 2024 mendatang.

Dia menjelaskan alasan pemilihan hari dan tanggal tersebut. Kata dia, hari Sabtu dan sebelum tanggal perayaan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus, lebih mudah melakukan mobilisasi massa.

“Sebelum 17-an dan sebelum pendaftaran. Jadi kalau 17 itu sudah mulai ramai, enggak mungkin orang kumpul-kum­pul,” pungkanya. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!