Reshuffle Kabinet Diakhir Jabatan Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, Tak Berdampak Signifikan

.com, – Institut for Development of Economics and Finance (Indef) memberikan tanggapan terkait spekulasi reshuffle (perembakan) menteri di Kabinet Maju (KIM). Pasalnya, reshuffle tidak akan memberikan dampak signifikan dalam mendorong perubahan kebijakan atau mempercepat program-program yang ada.

Penilaian ini disampaikan Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad kepada wartawan di Jakarta, Rabu (14/8/2024) menyoroti rencana Presiden atau diakhir masa jabatannya.

Terlebih lagi, lanjut Tauhid, masa jabatan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin akan berakhir dalam dua bulan ke depan. Sebab, feshuffle kabinet kalau dilakukan dalam waktu dekat, fungsinya akan kurang bermanfaat bagi kementerian terkait.

BACA JUGA :   NasDem Dukung Imam Budi Hartono Maju Cawalkot Depok

“Kenapa? Karena umur KIM ini hanya tinggal melaksanakan apa yang sudah direncanakan sebelumnya,” ujarnya lagi.

Untuk itu, dia menyarankan agar pemerintah memprioritaskan pejabat terbaik untuk ditempatkan di kabinet pemerintahan yang baru. Dengan demikian, program-program selanjutnya dapat berjalan dengan optimal.

“Lebih baik jika orang-orang terbaik diprioritaskan untuk kabinet yang baru,” tambahnya lagi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi diisukan akan mengganti sejumlah menteri yang berasal dari Partai NasDem dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (). Beberapa nama yang diisukan akan diganti, antara lain Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Menteri dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

BACA JUGA :   Puisi 'Banteng yang Terluka', Jadi Pengingat agar Kader PDIP Tak Jadi Pengecut

Yasonna disebut akan digantikan oleh Supratman Andi Agtas, politisi Partai . Sementara itu, calon pengganti Siti Nurbaya adalah Raja Juli Antoni yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang (Wamen ATR).

Di sisi lain, diisukan akan mengisi posisi Arifin Tasrif, sedangkan posisi Bahlil sebagai menteri /kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan digantikan oleh Rosan Roeslani. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!