Putraindonews.com, Jakarta – Buku berjudul ‘Jokowi‘s White Paper’ setebal hampir 700 halaman yang ditulis Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan Tiffauzia Tiyassuma atau dr Tifa berhasil diluncurkan.
Publik penasaran apa kira-kira isu yang dibahas dalam buku tersebut. Namun, salah satu penulis, Roy Suryo mencoba membocorkan sedikit mengenai isi dari buku itu.
“Jadi isinya tadi saya spill ya. Jadi, isinya adalah satu, ya, itu memuat dokumentasi tentang apa yang kami lakukan sejauh ini. Mulai dari ketika isu pertama kali ini (dugaan ijazah palsu milik Jokowi) keluar ya,” kata Roy Suryo saat ditemui awak media di UC UGM, Sleman, DIY, Senin (18/8).
Adapun peluncuran buku bertajuk ‘Kado Tercantik 80 Tahun Indonesia Merdeka’ itu mulanya bakal digelar di University Club (UC) Hotel Universitas Gadjah Mada (UGM).
Akan tetapi, pihak UGM tak mengizinkan penggunaan UC Hotel tersebut. Acara akhirnya berlangsung di coffee shop UC UGM.
Menurut Roy, awalnya Kampus Terpadu UII menyelenggarakan seminar yang dihadiri oleh Prof Mahfud Md, Buya Syafii Maarif, dan Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi.
“Waktu itu ada dialog santai gitu ya. Ada videonya juga. Yang mengatakan untuk jadi presiden itu IP-nya sebaiknya berapa. Prof Mahfud mengatakan IP-saya 3,8. Nah, Jokowi mengatakan IP saya di bawah 2. Dua aja nggak ada gitu loh, kan mulai dari situ sebenarnya orang berpikir,” katanya.
Menurutnya, bertolak dari penyataan Jokowi itu, orang akhirnya jadi berpikir kritis seperti Bambang Trimulyono atau Bambang Tri dan Gus Nur atau Sugi Nur Raharja.
“Sempat kemudian mereka mempertanyakan soal itu. Tapi mereka dikriminalisasi. Itu semua kami tulis dalam buku itu,” paparnya. Red/HS