Putraindonews.com – Jakarta | Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (Sekjen PKS) Aboe Bakar Al Habsyi merespon pernyataan Sekjen Pengurus Besar Nahdlayul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf yang meminta agar warga NU tidak memilih pasangan calon atau paslon presiden dan wakil presiden (wapres) yang didukung Ustadz Abu Bakar Ba’asyir. Semestinya, kata pria yang akrab disapa Habib Aboe itu, Gus Ipul -sapaan akrab Saifullah Yusuf, tak semestinya berkata demikian.
“Silakan saja tidak apa-apa, itu hak Gus Ipul, kan tidak semua orang harus mengikuti dia. Itu pendapat Gus Ipul jadi ya silakan saja,” kata pria yang akrab disapa Habib Aboe di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (17/1/2024).
Kendati demikian, pria yang akrab disapa Habib Aboe ini meminta kepada Gus Ipul untuk tidak membranding seseorang dengan sesuatu. Karena demokrasi adalah hak semua orang.
“Ini politik bung, sudah tinggal 27 hari. Nggak usah lah membranding seseorang,” ujar mantan Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI tersebut.
Habib Aboe menyebut setiap orang berhak memberikan dukungan atau berbeda pendapat, karena itu merupakan demokrasi. Namanya politik itu, mulai dari orang yang terburuk sampai siapa pun, dukung mendukung itu hak politik, hak demokrasi.
“Mohon maaf ya, mau PSK kek, mau tukang becak kek, mau siapa pun, suara itu satu ya satu. Bukan berarti kalau didukung seseorang terus kita jadi sesuatu. Ndak dong. Nggak boleh kayak begitu Gus Ipul, ya, to,” tegas Anggota Komisi III DPR RI itu.
Lanjut Habib Aboe, masyarakat pasti punya pilihannya masing-masing. Tidak akan Gus Ipul itu menjadi sesuatu yang menjadi panutan.
“Masyarakat punya ruhnya sendiri, punya caranya sendiri, ya toh. Gus Ipul berhak, silakan dengan NU nya, salam hangat saja buat Gus Ipul,” demimian incumbent Caleg DPR RI PKS dari Dapil Kalimantan Selatan (Kasel) I itu.
Sebelumnya, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengingatkan kepada Nahdliyin agar menyalurkan hak pilihnya pada 14 Februari 2024. Namun sebaiknya, tidak menjatuhkan pilihan kepada pasangan yang didukung Ustadz Abu Bakar Ba’asyir.
“Nah, melihat rekaman Ustaz Abu Bakar Ba’asyir tentang alasan memilih presiden, itu menurut saya berbeda dengan cara kita warga NU sesuai para kiai untuk memilih seorang pemimpin,” ungkap Gus Ipul.
Selain itu, Gus Ipul juga mengaku prihatin dengan tim sukses salah satu calon yang mengembangkan wacana-wacana tak baik dan berpikirab error. Mestinya, calon itu kan mestinya mendekati, merangkul, ini malah justru mengembangkan wacana-wacana yang tidak baik untuk NU
“Saya menyampaikan kemarin itu mengimbau warga NU untuk tidak memilih calon yang didukung oleh Ustaz Abu Bakar Ba’asyir. Jadi itu satu bahan pertimbangan buat warga NU, sekaligus juga kita ingin posisi PBNU dipahami dengan baik. Kita prihatin dengan tim sukses calon tertentu yang berpikiran eror,” jelas Gus Ipul. Red/HS