Sekjen PKS Minta Indonesia Antisipasi Kebijakan Presiden Baru AS, Donald Trump

Putraindonews.com – Calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump menang dalam Pilpres Amerika Serikat (AS) 2024, mengalahkan Kamala Harris yang diusung Partai Demokrat. Kemenangan Trump dipastikan setelah dirinya meraup 295 suara elektoral pada Rabu (6/11/2024) waktu setempat, mengalahkan kandidat lainnya Kamala Harris yang memperoleh 226 dan dua kandidat lainnya.

Menanggapi terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS Periode 2024-2028 itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Keadilan Sejahtera atau PKS, Aboe Bakar Al Habsyi melalui keterangan tertulisnya, Kamis (7/11/2024) menyebut, perubahan kepemimpinan di AS ini memerlukan antisipasi kebijakan oleh Indonesia.

Antisipasi kebijakan yang dimaksud pria yang akrab disapa Habib Aboe itu, khususnya terkait dampak potensial terhadap hubungan bilateral dan kepentingan ekonomi nasional.

“Sebagai negara dengan hubungan bilateral yang strategis, Indonesia perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh Presiden Trump, terutama yang berpotensi mempengaruhi perdagangan, investasi, serta kerjasama ekonomi yang selama ini terjalin. Kami berharap pemerintah siap mengantisipasi setiap perubahan yang dapat memengaruhi kepentingan Indonesia,” ujarnya.

BACA JUGA :   Pengamat Nilai Peluang Anies Maju di Pilkada Jakarta Makin Sempit

Pada bidang perdagangan dan ekonomi, Habib Aboe mengingatkan bahwa kebijakan ‘America First’, yang sering menjadi fokus Trump itu, berpotensi memperketat perdagangan luar negeri, yang mungkin berdampak pada ekspor produk Indonesia ke pasar AS.

“Selain itu.dalam konteks investasi, perubahan kebijakan yang mendorong repatriasi investasi AS dari luar negeri dapat berdampak pada aliran investasi AS di Indonesia,” sebut Anggota Komisi III DPR RI itu lagi.

Bahkan, masih menurut Habib Aboe, Gubernur BI (Bank Indonesia), sudah mengangatkan tiga hal. Pertama, adanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah.

Kedua, adanya potensi tekanan kepada arus modal. Ketiga, perlunya mengantisipasi pengaruh terhadap ketidakpastian di pasar keuangan.

“Tentunya pemerintah harus memberikan atensi terhadap hal tersebut,” imbuh Legislator dari Dapil Kalimantan Selatan (Kalsel) I tersebut.

BACA JUGA :   Partai Gelora PKS Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Waketum Gerindra: Akan Dicarikan Titik Temu

Sebab, menurut Habib Aboe, ketidakpastian kebijakan AS di bawah Trump, cenderung mempengaruhi stabilitas pasar global. Bahkan, kebijakan Trump biasanya pro-bisnis, langkah yang diambil pastilah pemotongan pajak perusahaan dan deregulasi.

“Kebijakan tersebut akan menarik kembali investasi AS yang selama ini tersebar di luar negeri. Bagi Indonesia, ini bisa berarti potensi penurunan investasi langsung dari AS dan perubahan dinamika pasar modal,” kata Wakil Ketua MKD DPR RI itu lagi.

Sedang terkait isu keamanan regional, Habib Aboe juga menekankan pentingnya kerja sama antara negara-negara ASEAN, jika AS mengurangi kehadirannya di kawasan. Karenanya, kemitraan strategis di Asia Tenggara perlu diperkuat agar stabilitas dan keamanan kawasan tetap terjaga.

“Khususnya dalam mengantisipasi pergeseran pengaruh di wilayah ini,” demikian Habib Aboe. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!