Tekan Isu Negatif Sawit, Wapres Dorong Kampanye Positif

Putraindonews.com – Jakarta | Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong pihak terkait untuk membuat strategi kampanye positif terhadap industri kelapa sawit nasional yang kini memperoleh citra negatif di mata internasional.

“Produksi CPO Indonesia yang sangat besar memunculkan kampanye negatif yang menuduh kelapa sawit sebagai penyebab terjadinya perubahan iklim. Tentu ini menjadi tugas bersama Pemerintah, pengusaha kelapa sawit, petani kelapa sawit, beserta semua stakeholder terkait untuk menyusun strategi dan melakukan kampanye positif guna menekan isu tersebut,” demikian Wapres dalam sambutan di acara Pengukuhan Pengurus Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Periode 2023-2028 di Istana Wakil Presiden Jakarta, Rabu (12/4).

BACA JUGA :   Kasus KDRT Isu Serius di Indonesia dengan Peningkatan Kasus yang Kian Memprihatinkan

Dia mengatakan tantangan global semakin menguat sejak Indonesia menjadi produsen utama kelapa sawit (CPO) dunia pada tahun 2006.

Indonesia mendapat berkah besar karena permintaan produk olahan kelapa sawit yang terus meningkat, namun hal itu memunculkan kampanye negatif terhadap industri sawit nasional.

Menurutnya, argumen utama dari kampanye negatif tersebut kelapa sawit nasional dianggap merusak lingkungan, merusak hutan, menyerap banyak air, menyebabkan pemanasan global, merusak lahan gambut, dan minyak yang dihasilkan mengandung lemak.

Wapres menyampaikan seluruh pihak terkait harus dapat mengomunikasikan informasi dan kebijakan secara efektif, serta membuktikan bahwa upaya pengembangan industri kelapa sawit nasional tetap memperhatikan prinsip keberlanjutan dan ramah lingkungan.

BACA JUGA :   Pendiri LSI Denny JA Ungkap Penyebab Elektabilitas Anies Menurun

Adapun Wapres pada pertemuan forum lingkungan hidup internasional COP 27 November 2022 telah menyampaikan pernyataan Indonesia salah satunya, Indonesia terus berupaya untuk leading by example atau memimpin dan memberi contoh terkait kelapa sawit.

“Kebijakan yang kita (pemerintah) ambil antara lain memperbarui ‘Nationally Determined Contribution’ atau ‘Enhanced Nationally Determined Contribution’ (Enhanced NDC) yang memuat peningkatan target penurunan emisi Indonesia,” jelas Wapres. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!